• Senin, 22 Desember 2025

4 Fakta Menarik Film Pembantaian Dukun Santet: Sejarah Mencekam Tragedi Banyuwangi 1998

Photo Author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 16:15 WIB
Fakta Menarik Film Pembantaian Dukun Santet (foto: instagram.com/cinepolisid)
Fakta Menarik Film Pembantaian Dukun Santet (foto: instagram.com/cinepolisid)

Tragedi ini sempat tertutup dari perhatian publik hingga akhirnya viral kembali pada 2023 lewat thread "Lemah Santet Banyuwangi" yang ditulis akun @jeropoint di X (Twitter).

Thread inilah yang menjadi inspirasi naskah film, membuka mata banyak orang tentang sisi gelap sejarah lokal yang selama ini nyaris dilupakan.

Baca Juga: 3 Kafe Instagramable Dekat Stasiun MRT Jakarta untuk Nongkrong dan WFC

3. Didukung Deretan Aktor Papan Atas

Film ini menggandeng Kevin Ardilova sebagai pemeran utama, dengan pendamping peran dari Aurora Ribero dan Kaneishia Yusuf.

Aktor senior seperti Teuku Rifnu Wikana dan Ariyo Wahab turut memperkuat barisan cast.

Dengan tim kreatif yang solid, termasuk penulis Aura Gemintang dan Baskoro Adi Wuryanto, kualitas cerita dan produksi menjadi aspek yang dijaga ketat.

Film ini tidak hanya menjadi proyek horor biasa, tapi juga bentuk visual storytelling yang serius dalam menggambarkan kekerasan akibat prasangka.

Baca Juga: Kasus Rem Blong Sudah Banyak Makan Korban Jiwa, KNKT Beri Imbauan Keras

4. Kontroversi di Balik Judul dan Penayangannya

Sejak diumumkan, film ini sempat memicu polemik.

Judul "Pembantaian Dukun Santet" dianggap terlalu frontal dan berpotensi menimbulkan stigma negatif terhadap daerah Banyuwangi yang kini dikenal sebagai kota budaya dan pariwisata.

Protes masyarakat membuat tim produksi melakukan penyesuaian, termasuk dalam promosi dan jadwal rilis.

Kini, setelah proses diskusi panjang, film akan resmi dirilis pada 8 Mei 2025, dengan pendekatan yang lebih sensitif terhadap sejarah dan masyarakat lokal.

Baca Juga: KUR BTN 2025: Cara Mudah Ajukan, Syarat Ringan, dan Plafon Besar untuk UMKM

Pembantaian Dukun Santet bukan hanya film horor biasa. Ia adalah gambaran nyata tentang bagaimana rasa takut dan desas-desus bisa menjelma jadi bencana kemanusiaan.

Dalam suasana sosial yang rapuh, akal sehat bisa dikalahkan oleh teror kolektif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X