Pesan Mendalam Titiek Puspa Sebelum Berpulang: Tentang Tuhan, Politik, dan Tanggung Jawab Sosial

KONTEKS.CO.ID – Suara lembut Titiek Puspa kembali terdengar melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier, dalam episode istimewa podcast Closes the Door yang rilis tepat pada hari kepergiannya, 10 April 2025.

Meski telah berpulang, pesan mendalam dari sang legenda seni ini menjadi warisan abadi yang menyentuh hati jutaan rakyat Indonesia.

Tentang Tuhan dan Moralitas

Dalam perbincangan yang direkam lima tahun lalu, Titiek Puspa membagikan pandangannya soal keimanan dan pentingnya kesadaran moral.

Baca Juga: Fajar-Rian Siap Kalahkan Anak Asuh Herry IP Di Perempatfinal Badminton Asia Championships 2025

"Kalau kalian mengakui bahwa Tuhan itu ada, kalian pasti takut berbuat yang tidak-tidak. Takut bikin iri, dengki, keji, korupsi, ngebully dan sebagainya," ujarya dengan tegas namun lembut.

Pernyataan ini mencerminkan kedalaman iman dan filosofi hidup Titiek Puspa yang selalu mengakar pada nilai-nilai spiritualitas.

Baca Juga: SBY hingga Wapres Gibran Melayat dan Salatkan Jenazah Titiek Puspa: Dia Maestro Lintas Generasi

Kritik Sosial dan Kepedulian Politik

Meski mengaku tidak ingin ikut campur dalam politik, Eyang Titiek tetap menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat dan praktik ketidakadilan yang ia saksikan.

"Terserah kamu mau bikin apa, tapi sedih ngelihat kamu berbuat. Kamu tanggung jawab," katanya penuh makna.

Ia juga menyinggung soal ketimpangan sosial yang terjadi akibat eksploitasi kekayaan negeri.

Baca Juga: Prabowo Kenang Titiek Puspa yang Beri Kontribusi Besar Bagi Kebudayaan, Pernah Hits Nyanyikan Lagu Ciptaan Soekarno

"Pokoknya ini antara pemerintah sama orang-orang yang telah mencari uang di Indonesia... Kamu makan dan kamu tidak bagikan, nah silakan ada sebelahnya surga," ucapnya dengan satire yang menohok.

Doa Terakhir dan Pesan untuk Bangsa

Menjelang akhir podcast, Titiek Puspa menyampaikan doa penuh harap dan cinta untuk rakyat Indonesia.

"Aku sudah pasrah sekali sama Tuhan dan selalu berdoa, 'Tolong orang-orang yang memang menyembah-Mu, dilindungi, dibentengi... dari segala mara bahaya,'" tuturnya, menutup dengan suara yang penuh ketulusan.