• Minggu, 21 Desember 2025

Dibalik Film Snow White: Isu Rasis, Politik, dan Kontroversi Gal Gadot

Photo Author
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 21:30 WIB
Film Snow White (Tangkapan Layar Web Disney Indonesia)
Film Snow White (Tangkapan Layar Web Disney Indonesia)

Zegler secara terang-terangan menunjukkan sikap pro-Palestina, terutama setelah konflik Gaza yang semakin memanas.

Sementara itu, Gal Gadot, yang berasal dari Israel, secara terbuka mendukung negaranya dalam perang tersebut.

Dukungan Gadot terhadap Israel memicu gelombang protes besar, termasuk di Hollywood. Pada acara penghormatan Walk of Fame, demonstran pro-Palestina bahkan menggelar aksi protes saat Gadot menerima bintang kehormatannya.

Baca Juga: Profil George Foreman dan Penyebab Petinju Kelas Berat Meninggal di Usia 76 Tahun

Di sisi lain, Rachel Zegler juga pernah memancing kemarahan pendukung Donald Trump setelah pemilu 2024. Dalam unggahan Instagram-nya, ia menuliskan:

"Semoga para pendukung Trump dan pemilih Trump, serta Trump sendiri, tidak pernah mengenal kedamaian."

Meskipun akhirnya ia meminta maaf atas pernyataannya, hal ini sudah cukup membuat citranya menjadi kontroversial di kalangan publik Amerika.

Baca Juga: GTA 6 Rilis September 2025? Ini Bocoran Fitur dan Perubahan Besar yang Menanti

Prediksi Box Office: Akankah Disney Rugi Besar?

Di tengah gelombang kritik dan boikot, banyak analis mempertanyakan apakah Snow White bisa sukses secara komersial.

Menurut Shawn Robbins, analis box office dan pendiri Box Office Theory, film ini diperkirakan hanya akan meraup pendapatan USD30 juta hingga USD40 juta di pekan pertama rilisnya di Amerika Serikat.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi Disney untuk proyek sekelasnya.

Prediksi lainnya menyebutkan bahwa pendapatan globalnya bisa mencapai USD100 juta di pekan pertama.

Baca Juga: Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri

Namun, dengan anggaran produksi yang sangat besar, film ini harus mencapai setidaknya USD500 juta hanya untuk mencapai titik impas (break-even point).

"Kegelapan di media sosial... tidak akan mematikan sebuah film. Semuanya pada dasarnya bergantung pada, apakah film ini bagus?" kata Stephen Galloway, dekan Dodge College of Film and Media Arts di Chapman University.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Perayaan Natal 2025 Jessica Mila Antara Senang dan Sedih

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:40 WIB
X