ekonomi

Upah Riil Turun, Bank Dunia Ungkap Tantangan Konsumsi dan Pasar Kerja Indonesia

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:09 WIB
Bank Dunia (Istock)

KONTEKS.CO.ID - Bank Dunia mengingatkan sejumlah tantangan struktural masih membayangi perekonomian Indonesia.

Satu di antaranya adalah tekanan terhadap konsumsi masyarakat akibat penurunan upah riil.

Bank Dunia mencatat upah riil turun rata-rata 1,1 persen per tahun sejak 2018.

Baca Juga: Satu Jorong di Agam Masih Terisolir Pascabencana Banjir Bandang dan Longsor

Penurunan terbesar dialami pekerja berkeahlian tinggi sebesar 2,3 persen, disusul pekerja berkeahlian menengah sebesar 1,1 persen.

Sementara, upah pekerja informal atau berkeahlian rendah hanya tumbuh 0,3 persen.

“Bagi pekerja berkeahlian menengah, hal ini berdampak signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga dan perekonomian secara keseluruhan,” ujar David Knight, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Selasa lalu.

Baca Juga: Bank Dunia Ingatkan Banjir Sumatra Berisiko Picu Penurunan Pertumbuhan Ekonomi

Dari sisi ketenagakerjaan, Bank Dunia mencatat penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2025 meningkat 1,3 persen dibandingkan Agustus 2024.

Namun, pertumbuhan tersebut masih didominasi sektor informal dengan upah rendah.

Alhasil itu menjadi tantangan tersendiri bagi pasar tenaga kerja meski stabilitas makroekonomi tetap terjaga.

Baca Juga: Viral Pantai di Iran Berubah Merah Darah Pascahujan Deras Bikin Dunia Tercengang, Fenomena Apa?

Untuk kinerja perdagangan, Bank Dunia mengantisipasi tantangan ke depan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global.

Surplus perdagangan Indonesia tercatat sebesar USD2,39 miliar pada Oktober 2025, dengan surplus kumulatif mencapai USD 35,88 miliar sepanjang Januari–Oktober 2025.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB