KONTEKS.CO.ID – Pertamina dan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) dari Rusia, Rosneft, akan memutuskan kelanjutan pembangunan Kilang Tuban pada medio Desember 2025.
"Di pertengahan bulan ini baru ada keputusan," kata Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Lebih lanjut Bahlil dalam acara "Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi" menyampaikan, saat ini Pertamina dan Rosneft tengah melakukan pembahasan final Investment Decision (FID).
FID tersebut nantinya akan menjadi dasar proyek pembangunan kilang tersebut memungkinkan dilanjutkan atau ada rencana lainnya.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan, Pertamian bermitra dengan Rosneft untuk membangun Kilang Tuban.
Simon menyampaikan, kerja sama Pertamina dan Rosneft masih terus berlangsung meski ada ancaman sanksi Amerika Serikat (AS).
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada Rabu, 22 Oktober 2025, menyampaikan, menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan migas Rusia, Rosneft dan Lukoil.
AS menyatakan untuk menghentikan hubungan bisnis dengan Rosneft dan Lukoil. AS akan memutus akses sistem keuangan berbasis dolar terhadap pihak yang melanggar.***