KONTEKS.CO.ID – Bencana banjir bandang dan tanah longsor berskala besar memporak-porandakan tiga provinnsi, yaitu Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
Korban nyawa dan harta sudah tak terbilang. Banyak infrastruktur dari ketiga provinsi itu hancur.
Muncul pertanyaan, apakah bencana ini bisa mengganggu ambisi pemerintah menembus pertumbuhan ekonomi super 8%?
Baca Juga: Aceh Dilanda Tsunami Jilid Dua, Gubernur Mualem: Bupati Cengeng Tangani Banjir Silakan Mundur
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menilai bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah wilayah di Sumatera tidak akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah juga memastikan kesiapan membiayai penanganan bencana, termasuk pemulihan fasilitas umum dan infrastruktur yang rusak.
Menkeu Purbaya menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan tambahan dana guna penanganan bencana. Namun penggunaannya akan menyesuaikan pengajuan anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dikatalannya, kebutuhan pembiayaan bencana selalu diantisipasi dalam struktur anggaran negara. Di antaranya, melalui cadangan yang dikelola BNPB.
Baca Juga: Cadangan Devisa RI Naik Jadi Rp2.498,86 Triliun
Karena itu, tegas dia, pemerintah tak melihat adanya risiko serius terhadap stabilitas ekonomi maupun ruang fiskal.
Pertumbuhan Ekonomi Purbaya Proyeksikan Tetap Kuat
Mantan Ketua LPS itu menekankan, bahwa aktivitas ekonomi nasional masih berada pada jalur positif. Walaupun beberapa wilayah terdampak bencana harus melakukan pemulihan dalam beberapa waktu ke depan.
Ia meramalkan pertumbuhan ekonomi tetap akan berada di atas angka 5% seiring pergerakan sektor-sektor strategis dan belanja pemulihan infrastruktur. "Saya pikir sih di atas 5 masih akan di atas 5,5 persen," sebutnya yakin.
Lebih jauh dikatakan, kegiatan rekonstruksi dan perbaikan fasilitas publik pascabencana juga akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian.
Belanja untuk perbaikan infrastruktur disebutnya dapat memberikan stimulus tambahan, terutama di daerah yang terdampak langsung.