KONTEKS.CO.ID – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah utara Pulau Sumatera memaksa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menutup sementara operasional sejumlah jaringan kantor di wilayah tersebut, terutama di wilayah Sumatera Utara.
Kebijakan menutup sementara oeprasional ini dilakukan sebagai bagian dari langkah kehati-hatian guna melindungi pegawai dan nasabah di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Diketahui, Pemprov Sumatera Utara telah menetapkan status tanggap darurat bencana di wilayah tersebut.
Baca Juga: Jangan Asal Gas, Begini Cara Mengemudi di Jalanan Tanah dan Aspal bak Pembalap Profesional
Sejalan dengan imbauan BMKG Balai Besar Wilayah I, serta koordinasi dengan Pemkot Sibolga, aparat setempat, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BTN mengambil langkah penutupan sementara guna memastikan keamanan seluruh pihak yang berada di sekitar area terdampak.
“BTN sangat prihatin atas musibah banjir dan longsor yang melanda masyarakat di Sibolga, Medan, dan beberapa wilayah lain di Sumatera,” kata Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, dalam keterangan resminya, melansir Santu 29 November 2025.
“Keamanan pegawai dan nasabah menjadi prioritas utama kami, sehingga BTN mengambil langkah penutupan sementara guna menghindari potensi risiko yang lebih besar,” katanya lagi.
Baca Juga: Warning Keras Prabowo ke Para Menteri: Awasi Anak Buahmu, Jangan Curi Uang Rakyat!
Salah satu jaringan kantor yang terdampak paling parah adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sibolga yang berlokasi di Jalan M Sutoyo No 49.
Akses menuju kantor terputus total akibat banjir dan longsor. Sekitar 50 meter sebelum gedung, jalur utama tidak dapat dilalui.
Dua akses penting menuju KCP Sibolga—melalui Tantung dan melalui Bandara Ferdinan Lumban Tobing—tertutup akibat longsor dan banjir.
Pemkot Sibolga juga telah mengimbau penghentian aktivitas gedung dan evakuasi pegawai ke titik aman.
Baca Juga: Adu Ngebut dan Canggih di FSAE Australasia 2025, Tim ITS Kenalkan Anargya Formula EV Mark 5.0
Di Kota Medan, terjangan banjir pada 26–27 November 2025 juga menyebabkan gangguan signifikan pada infrastruktur kota. Termasuk pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi.