KONTEKS.CO.ID - Perusahaan pengelola kapal LNG terbesar di Korea Selatan, Hyundai LNG Shipping, berada di ambang pergantian kepemilikan.
Ini setelah firma ekuitas swasta IMM bersiap menjual perusahaan tersebut kepada Grup Sinar Mas dari Indonesia.
Rumornya kesepakatan pembelian ini mencapai KRW400 miliar atau sekitar Rp4,58 triliun.
Baca Juga: ACL Two 2025-2026: Chemistry Makin Solid, Thom Haye Yakin Persib Mampu Jinakkan Lion City Sailors
Pembicaraan antara Sinar Mas dan IMM telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Perusahaan dari Indonesia itu menjajaki berbagai cara untuk mendapatkan kepemilikan mayoritas.
Meski belum ada hak eksklusif yang diberikan, Sinar Mas disebut berada di posisi terdepan saat IMM berupaya keluar dari investasi yang telah berjalan selama 11 tahun.
Baca Juga: DPR Minta Kepala Otorita Segera Geser ASN ke IKN, Bangunan Bisa Mubazir Jika Kosong
IMM dan afiliasinya, IMM Investment, mengakuisisi Hyundai LNG Shipping dari HMM pada 2014 sebesar KRW1,03 triliun, dengan porsi sekitar KRW400 miliar berupa ekuitas.
Upaya sebelumnya untuk menjual kembali perusahaan itu ke HMM gagal dua tahun lalu karena kedua pihak tidak mencapai kesepakatan nilai.
Pencarian pembeli yang berlarut-larut telah memicu kekhawatiran terkait daya saing dan stabilitas jangka panjang perusahaan pelayaran tersebut.
Baca Juga: Menhan Murka Ada Bandara di IMIP dan Sangat Privat
Langkah terbaru ini memunculkan penolakan dari kelompok industri pelayaran Korea.
Asosiasi Pemilik Kapal Korea (Korea Shipowners’ Association/KSA) memperingatkan pengambilalihan oleh pihak asing dapat melemahkan keamanan energi nasional.