KONTEKS.CO.ID - GoTo Group menunjuk CEO baru untuk menggantikan Patrick Walujo dan diperkirakan akan mempercepat pengambilalihan perusahaan itu oleh Grab Holdings Ltd.
Chief Operating Officer (COO), Hans Patuwo, akan mengambil alih kepemimpinan dari Walujo, kata perusahaan itu pada Senin 24 November 2025.
Penunjukan Hans Patuwo yang membutuhkan persetujuan pemegang saham muncul setelah para pendiri bersama GoTo dan investor terkemuka termasuk SoftBank Group Corp, mendesak pemecatan Walujo karena kinerja saham yang suram.
Baca Juga: Redenominasi Rupiah: Tak Mendesak, Ekonom Soroti Risiko Harga Naik dan Daya Beli Masyarakat
Perubahan ini menandai pembalikan arah bagi GoTo, yang pada Januari mengatakan Patrick Walujo akan memimpin perusahaan selama bertahun-tahun yang akan datang.
Mantan bankir investasi itu mencapai profit pertamanya selama menjabat sebagai CEO dalam 2,5 tahun.
Namun, nilai perusahaan turun lebih dari 40 persen selama periode yang sama, dan ia disebut-sebut juga menentang pengambilalihan oleh Grab dari Singapura.
Saham GoTo naik sebanyak 6,3 persen di Jakarta pada Senin ini dan memberikan nilai pasar perusahaan sekitar USD5 miliar.
Grab, yang diperdagangkan di New York, memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD20 miliar.
"Transisi ini dapat mengisyaratkan pergeseran menuju fokus operasional dan menghidupkan kembali usulan merger Grab-GoTo yang telah lama tertunda," tulis analis Citigroup Inc., Ferry Wong dan Ryan Davis.
Baca Juga: Kasus Alvaro Kiano: Dugaan Keterlibatan Keluarga Ayah Tiri Mencuat, Polisi Dalami Alibi Mencurigakan
Hans Patuwo, 49 tahun, kini diatur untuk mengendalikan perusahaan yang terperosok dalam kelesuan yang berlarut-larut, bergulat dengan pergeseran global menuju kecerdasan buatan dan bersiap untuk menghidupkan kembali pembicaraan dengan Grab.
Kemungkinan pengambilalihan kembali meningkat setelah Pemerintah Indonesia menyatakan sedang berbicara dengan kedua perusahaan tersebut mengenai kesepakatan.