ekonomi

Bisnis di Indonesia Jadi Sorotan, Ekspansi Burger King Tak Mampu Dongkrak Saham

Minggu, 16 November 2025 | 08:00 WIB
Bisnis Burger King di Indonesia belum mampu mendongkrak saham. (Shutterstock)

KONTEKS.CO.ID - Bisnis Burger King di Indonesia kembali menjadi faktor utama yang membebani kinerja Restaurant Brands Asia (RBA).

Tekanan di Indonesia membuat kerugian perusahaan tetap tinggi, sehingga harga saham RBA masih anjlok lebih dari 40 persen sejak September 2024.

Seperlimanya pendapatan RBA berasal dari Indonesia, tetapi segmen ini terus terseret kondisi geopolitik yang tidak stabil.

Baca Juga: BNPB-Pemkab Garut Bangun Kembali Jembatan Desa Toblong–Sukanegara Pascaputus Diterjang Arus Sungai Cikaengan

Selain itu juga persaingan ketat dengan pemain lokal maupun global.

RBA telah menutup hampir seluruh gerai berkinerja buruk di Indonesia.

Manajemen menyebut pemulihan di wilayah ini akan sangat bergantung pada stabilitas politik dan keamanan.

Baca Juga: Operasi Hari Ketiga, Tim SAR Temukan Delapan Korban Longsor di Cilacap

Kendati demikian, analis memperkirakan perusahaan belum akan mencapai titik impas (PAT breakeven) hingga FY28.

Beban dari bisnis di Indonesia, tingginya biaya operasional, serta profitabilitas kanal pengantaran di India masih menjadi tantangan utama.

Saham RBA kini diperdagangkan pada valuasi 7,7 kali EV/EBITDA berdasarkan estimasi FY27 Motilal Oswal.

Baca Juga: Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis, Taman Daan Mogot Kini Dijaga Ketat Satpol PP

Beberapa analis menyebut kemungkinan divestasi bisnis di Indonesia dapat membuka peluang revaluasi saham, jika manajemen memilih langkah tersebut.***

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB