KONTEKS.CO.ID – Pemerintah akan bangun kembali jembatan penghubung Desa Toblong–Sukanegara, Kabupaten Garut, pasca-ambruk diterjang arus Sungai Cikaengan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Minggu, 16 November 2025, menyampaikan, tahap awal penanganan.
"Difokuskan pada pembersihan material dan puing yang tersangkut di aliran sungai," katanya.
Upaya tersebut melibatkan personel gabungan dari BPBD Kabupaten Garut, TNI, Polri, Vertical Rescue, serta warga setempat dengan pendampingan para ahli konstruksi.
Selanjutnya, pembangunan jembatan gantung darurat dan penguatan tebing sungai menggunakan bronjong akan dilaksanakan secara paralel.
Jembatan gantung darurat dibangun menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Kabupaten Garut sebesar kurang lebih Rp290 juta dan dirancang dapat difungsikan hingga 10 tahun.
Baca Juga: 8 Akses Jembatan Putus Akibat Banjir Bikin Pilu Warga Bogor, Dijanjikan Pulih Jelang Lebaran 2025
Sedangkan pekerjaan penguatan tebing sungai dengan bronjong didukung oleh BNPB melalui pendanaan sekitar Rp250 juta sebagai pelengkap kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah.
BNPB menegaskan bahwa rangkaian upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama serta memulihkan kembali konektivitas dan ketahanan dua desa yang terdampak.
Abdul Muhari mengatakan, BNPB mendukung penuh upaya penanganan darurat dan pemulihan akses pascabencana putusnya jembatan penghubung Desa Toblong dan Desa Sukanegara pada Selasa, 11 November 2025.
Jembatan yang menjadi akses vital bagi aktivitas pendidikan, perekonomian, dan layanan kesehatan warga tersebut ambruk setelah hujan deras berintensitas tinggi.
"Menyebabkan debit Sungai Cikaengan meningkat tajam dan menggerus pondasi jembatan," katanya.
Dampaknya, ribuan warga mengalami hambatan mobilitas, ratusan pelajar terancam tidak dapat bersekolah, dan aktivitas ekonomi masyarakat terhenti.
Pemerintah Desa bersama aparat setempat segera memasang garis pengaman, sementara BPBD Kabupaten Garut menyediakan tiga perahu karet untuk membantu perpindahan warga secara terbatas.
Sebagai respons cepat, BNPB mengirimkan Plt. Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Kapusdalops), Kolonel TNI Hery Setiono, beserta Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, pada Sabtu, 15 November 2025, untuk melakukan koordinasi lapangan sesuai arahan Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto.
Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan perubahan kondisi alam yang dapat menimbulkan bencana susulan.
"[Agar] proses pemulihan dapat berjalan aman, efektif, dan berkelanjutan," ujarnya.***
Artikel Terkait
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 20 Ribu Rumah Terendam dan 8 Jembatan Putus
Banjir Bandang Terjang Kabupaten Maros dan Soppeng di Sulsel, Seluruh Jembatan Putus
Banjir Bandang di Probolinggo, Dua Jembatan Putus Hingga Ratusan Warga Terisolir
8 Akses Jembatan Putus Akibat Banjir Bikin Pilu Warga Bogor, Dijanjikan Pulih Jelang Lebaran 2025
Jembatan Putus karena Banjir, Penghulu Ahad Nasution Bertaruh Nyawa Berenang di Sungai Berarus Deras untuk Nikahkan Warga Pasaman