• Senin, 22 Desember 2025

BNPB-Pemkab Garut Bangun Kembali Jembatan Desa Toblong–Sukanegara Pascaputus Diterjang Arus Sungai Cikaengan

Photo Author
- Minggu, 16 November 2025 | 07:05 WIB
Jembatan gantung Sungai Cikaengan terputus diterjang arus segera dibangun kembali. (KONTEKS.CO.ID/Dok BNPB)
Jembatan gantung Sungai Cikaengan terputus diterjang arus segera dibangun kembali. (KONTEKS.CO.ID/Dok BNPB)
KONTEKS.CO.ID – Pemerintah akan bangun kembali jembatan penghubung Desa Toblong–Sukanegara, Kabupaten Garut, pasca-ambruk diterjang arus Sungai Cikaengan.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Minggu, 16 November 2025, menyampaikan, tahap awal penanganan.
 
"Difokuskan pada pembersihan material dan puing yang tersangkut di aliran sungai," katanya.
 
 
Upaya tersebut melibatkan personel gabungan dari BPBD Kabupaten Garut, TNI, Polri, Vertical Rescue, serta warga setempat dengan pendampingan para ahli konstruksi.
 
Selanjutnya, pembangunan jembatan gantung darurat dan penguatan tebing sungai menggunakan bronjong akan dilaksanakan secara paralel. 
 
Jembatan gantung darurat dibangun menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Kabupaten Garut sebesar kurang lebih Rp290 juta dan dirancang dapat difungsikan hingga 10 tahun.
 
 
Sedangkan pekerjaan penguatan tebing sungai dengan bronjong didukung oleh BNPB melalui pendanaan sekitar Rp250 juta sebagai pelengkap kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah.
 
BNPB menegaskan bahwa rangkaian upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama serta memulihkan kembali konektivitas dan ketahanan dua desa yang terdampak. 
 
Abdul Muhari mengatakan, BNPB mendukung penuh upaya penanganan darurat dan pemulihan akses pascabencana putusnya jembatan penghubung Desa Toblong dan Desa Sukanegara pada Selasa, 11 November 2025.
 
 
Jembatan yang menjadi akses vital bagi aktivitas pendidikan, perekonomian, dan layanan kesehatan warga tersebut ambruk setelah hujan deras berintensitas tinggi.
 
"Menyebabkan debit Sungai Cikaengan meningkat tajam dan menggerus pondasi jembatan," katanya.
 
Dampaknya, ribuan warga mengalami hambatan mobilitas, ratusan pelajar terancam tidak dapat bersekolah, dan aktivitas ekonomi masyarakat terhenti. 
 
 
Pemerintah Desa bersama aparat setempat segera memasang garis pengaman, sementara BPBD Kabupaten Garut menyediakan tiga perahu karet untuk membantu perpindahan warga secara terbatas.
 
Sebagai respons cepat, BNPB mengirimkan Plt. Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Kapusdalops), Kolonel TNI Hery Setiono, beserta Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, pada Sabtu, 15 November 2025, untuk melakukan koordinasi lapangan sesuai arahan Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto.
 
 
Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan perubahan kondisi alam yang dapat menimbulkan bencana susulan.
 
"[Agar] proses pemulihan dapat berjalan aman, efektif, dan berkelanjutan," ujarnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X