ekonomi

Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun di Q3 2025, Pacu Efisiensi dan Inovasi Bisnis Jangka Panjang

Jumat, 31 Oktober 2025 | 16:21 WIB
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini.

Pada layanan mobile broadband, Telkomsel melakukan penguatan strategi bundling dan cross-sellingguna meningkatkan kemudahan bagi pelanggan untuk sekaligus menikmati layanan fixed broadband.

Sementara itu, di bisnis fixed broadband, peluang pertumbuhan masih sangat besar. Sehingga Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru, dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital.

Dengan kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom tetap optimis dapat menjaga profitabilitas.

Baca Juga: Langsung Dihapus Setelah Viral, DPD Akui Lalai Usai Konten Vtuber Rambut Hijau Bikin Gaduh Publik

Selanjutnya pada segmen Wholesale and Internasional Business, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp14,2 triliun atau tumbuh 5,7% YoY, didorong oleh kinerja positif dari bisnis infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional.

Sedangkan pada segmen Enterprise, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,9 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.

Meski menghadapi tantangan melemahnya permintaan solusi korporasi, Telkom tetap optimistis terhadap potensi pertumbuhan segmen ini melalui penguatan kapabilitas Connectivity+, Cybersecuritydan Artificial Intelligence(AI), serta membangun kemitraan strategis dengan mitra teknologi global.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Telkom untuk memperkuat posisi sebagai mitra utama dalam akselerasi digitalisasi di segmen pemerintahan dan korporasi, ekosistem untuk korporasi besar, serta perluasan layanan IndiBiz untuk menjangkau pasar UMKM melalui jaringan Telkom Regional di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November 2025: Peringatan Nasional Tanpa Libur

Dengan fondasi infrastruktur digital yang kuat dan inovasi yang berkelanjutan, Telkom senantiasa berkomitmen menghadirkan solusi digital terbaik bagi pelanggan B2B di berbagai sektor industri.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan normal sebesar 0,9% YoY, ditopang oleh pendapatan sewa menara sebagai kontributor utama.

Pertumbuhan pendapatan perusahaan juga didorong oleh pendapatan layanan serat optik yang meningkat sebesar 23,8% YoY, sejalan dengan strategi perusahaan memperluas bisnis Fiber-to-the-Tower guna memperkuat portfolio produk.

EBITDA dan Laba Bersih juga tumbuh sebesar Rp5,8 triliun dan Rp1,5 triliun dengan marginEBITDA meningkat menjadi 83,8%. Pencapaian pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya perusahaan dalam disiplin pada pengelolaan biaya.

Baca Juga: TNI AD Siapkan Ribuan Hektare Lahan untuk Dapur MBG, Tanam Buah hingga Ternak Ayam Petelur

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, Mitratel menambah 698 menara baru guna mempertahankan kepemimpinan di industri menara. Total kepemilikan menara kini mencapai 40.102 unit dengan tenancy ratiomengalami peningkatan menjadi 1,55x dari sebelumnya 1,51x.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB