ekonomi

Data IMF Ungkap BI Jual 11 Ton Cadangan Emas Batangan, Pertanda Ekonomi Baik atau Buruk?

Selasa, 7 Oktober 2025 | 12:15 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia atau BI yang dikabarka jual cadangan emas batangan berdasarkan data IMF. (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID – Beredar kabar tak sedap Bank Indonesia (BI) jual 11 ton cadangan emas batangan hingga bulan September 2025.

Informasi BI jual cadangan emas batangan diklaim berasal dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Terkait hal ini, pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai ada dugaan langkah BI menjual Batangan emas tug una memperkuat intervensinya di pasar internasional. Khususnya, di tengah tingginya harga logam mulia dunia.

Baca Juga: BRI Peduli Fokus Berdayakan Eks Pekerja Migran Indonesia di NTB dengan Produk Berbasis Bambu

“Berdasarkan informasi dari IMF, BI hingga bulan September sudah melepas emas batangannya sebanyak 11 ton,” klaim Ibrahim, mengutip Selasa 6 Oktober 2025.

Lebih lanjut ia menyampaikan, informasi itu lepas dari perhatian banyak media. Penjualannya mengindikasikan adanya keperluan dana tunai dalam mata uang dolar AS dalam jumlah besar.

“Bisa saja BI saat ini mengintervensi pasar internasional dan membutuhkan dana cukup besar. Jadi wajarlah harga logam mulia naik tinggi, kemudian cara satu-satunya untuk mendapatkan dolar secara cash, cara satu-satunya ialah menjual emas batangan,” paparnya.

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Turun Pada Akhir September 2025, BI Sebut karena Dua Faktor  

Ibrahim menyebutkan, upaya itu menjadi cara BI supaya bisa tetap mempunyai kekuatan untuk mengintervensi. Khususnya dalam menjaga stabilitas mata uang dan kondisi pasar.

Intervensi ini bukan hanya dengan tujuan menstabilkan rupiah, tapi juga kemungkinan untuk membantu pemerintah dalam lelang obligasi.

“Sehingga sampai saat ini Bank Indonesia masih kuat mengintervensi di pasar internasional. Kita tahu bahwa setiap hari Sabtu, Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar internasional, kemudian di sisi lain mungkin Bank Indonesia memerlukan dana cukup besar guna membantu pemerintah dalam lelang obligasi yang membeli Bank Indonesia,” pungkas Ibrahim. ***

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB