KONTEKS.CO.ID - Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menyambut baik langkah Kementerian Keuangan menyalurkan dana Rp200 triliun ke bank-bank Himbara atau Himpunan Bank Negara.
Penyaluran uang negara itu diharapkan dapat menggerakkan sektor riil.
Ketua Umum HKI Indonesia, Akhmad Ma’ruf Maulana, mengatakan dana itu harus diarahkan untuk memperkuat daya saing industri manufaktur dan padat karya.
Baca Juga: NCB Interpol Indonesia Ajukan Red Notice Cheryl Darmadi ke Markas Besar di Prancis
“Keduanya punya efek berganda luas, mulai dari penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, hingga memperkuat rantai pasok nasional,” ujarnya pada awal pekan ini.
Dana stimulus ini dialokasikan Rp55 triliun ke BNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Selanjutnya Rp25 triliun disalurkan ke PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan Rp10 triliun ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Baca Juga: HUT TNI ke-80, 100 Ribu Tentara akan Tumpah Ruah di Monas
Akhmad menambahkan, stimulus hanya akan efektif jika dibarengi perbaikan regulasi, efisiensi biaya logistik dan energi, serta stabilitas pasar domestik.
“Dengan begitu, stimulus tidak hanya jadi solusi jangka pendek, melainkan juga memperkuat daya saing industri nasional,” kata Ma’ruf yang juga Wakil Ketua Bidang KEK, Kawasan Industri, dan Proyek Strategis Nasional Kadin.
Ia mengingatkan, tanpa perbaikan mendasar, dana bisa saja hanya mengendap di bank.
Baca Juga: Perusak dan Pembakar Fasilitas Umum Saat Demo Jakarta Koordinasi di Grup Medsos
Target pertumbuhan ekonomi 8 persen, katanya, hanya mungkin tercapai jika ada kerja sama sistemik antara pemerintah, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan.***