KONTEKS.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat kembali diramaikan kabar spektakuler.
Perusahaan Oracle mencatat lonjakan saham terbesar dalam lebih dari tiga dekade setelah mengumumkan sederet kontrak bernilai miliaran dolar AS untuk mendukung kebutuhan komputasi kecerdasan buatan (AI).
Reli saham ini mendongkrak kekayaan pendirinya, Larry Ellison, hingga hampir menyalip Elon Musk sebagai orang terkaya dunia.
Lonjakan Saham Sejak 1992
Pada Rabu, 10 September, saham Oracle sempat melonjak 43% ke rekor tertinggi USD345,69, sebelum ditutup naik 36,7%.
Kenaikan ini menjadi persentase harian terbesar sejak 1992 dan menambah kapitalisasi pasar Oracle sebesar USD234 miliar, mendekatkan perusahaan ke klub eksklusif bernilai USD1 triliun.
Sepanjang 2025, saham Oracle sudah menguat 45%, melampaui kinerja “Magnificent Seven” maupun indeks S&P 500. Investor menilai langkah agresif perusahaan di bisnis cloud dan AI menjadi katalis baru yang menjanjikan.
Kontrak Raksasa dengan OpenAI
Pendorong utama reli adalah kabar bahwa OpenAI meneken kontrak pembelian kapasitas komputasi senilai USD300 miliar dari Oracle dalam periode lima tahun. Kontrak ini disebut sebagai salah satu kesepakatan cloud terbesar dalam sejarah.
Baca Juga: Manchester City Dilanda Badai Cedera Jelang Derby Kontra Manchester United
CEO Oracle, Safra Catz, mengonfirmasi dalam panggilan kinerja bahwa perusahaan masih akan menandatangani beberapa kontrak multi-miliar dolar lain dalam beberapa bulan ke depan.
“RPO (remaining performance obligation) kemungkinan akan menembus setengah triliun dolar,” katanya.
Oracle juga terlibat dalam proyek Stargate, inisiatif besar yang digarap SoftBank dan OpenAI dengan proyeksi belanja infrastruktur AI mencapai USD500 miliar.
Selain itu, Oracle memasok layanan cloud bagi xAI, startup AI milik Elon Musk, yang juga dikenal sebagai sekutu lama Ellison.
Baca Juga: Kejagung Sita Aset Rp510 Miliar Pencucian Uang Iwan Setiawan Lukminto dari Kredit Sritex