Pada 2024, CEO sebelumnya, Mark Schneider, juga mendadak diberhentikan.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya serius mengenai stabilitas kepemimpinan di tubuh Nestle.
Philipp Navratil, Harapan Baru Nestle
Sebagai pengganti, Nestle menunjuk Philipp Navratil, eksekutif senior yang sebelumnya memimpin merek kopi Nespresso.
Navratil dikenal fokus pada inovasi produk dan punya rekam jejak positif di unit bisnis kopi tersebut.
Meski demikian, pihak Nestle menolak membeberkan lebih jauh detail hubungan asmara Freixe maupun identitas karyawan yang terlibat. Sky News menulis, “Langkah ini dianggap sebagai upaya menjaga privasi kedua belah pihak yang bersangkutan.”
Baca Juga: Penuhi Panggilan KPK, Putra Sulung BJ Habibie Diperiksa sebagai Saksi Kasus Korupsi BJB
Saham Nestle Terus Tertekan
Saham Nestle yang selama ini menjadi salah satu unggulan di bursa Swiss kini semakin kehilangan pamor.
Dalam lima tahun terakhir, nilainya terpangkas hampir sepertiga, kalah jauh dibanding kompetitor besar lainnya di industri makanan Eropa.
Investor kini berharap pergantian pucuk pimpinan benar-benar membawa arah baru.
Baca Juga: Polisi Ungkap Lokasi Penyimpanan Bom Molotov Demonstrasi Ricuh Jakarta, Perakitnya Dijuluki Profesor
Navratil dinilai punya kapasitas, tapi publik tetap menunggu aksi nyata di pasar global.
Kasus Laurent Freixe jadi pengingat bahwa stabilitas kepemimpinan punya dampak langsung pada kepercayaan investor dan harga saham.
Pertanyaannya, apakah Navratil mampu mengembalikan pamor Nestle, atau justru perusahaan ini akan kembali terjebak dalam pusaran krisis kepemimpinan?***