KONTEKS.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat geliat besar di sektor manufaktur Indonesia.
Sepanjang semester I 2025, sebanyak 1.690 perusahaan melaporkan pembangunan fasilitas produksi baru dengan nilai investasi total yang fantastis, mencapai sekitar Rp930 triliun.
Dari investasi sebesar itu, potensi penyerapan tenaga kerja diproyeksikan mencapai 332 ribu orang.
Baca Juga: Gaikindo Ngeluh, Pemerintah Tarik Investor Baru tapi Benamkan Pemain Otomotif Lama
Menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, tren ini menggambarkan optimisme tinggi dunia industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menyebut, “Data semester pertama 2025 menunjukkan lonjakan investasi signifikan di 23 subsektor industri. Ini menjadi bukti kuat bahwa Indonesia tetap menarik sebagai tujuan investasi.”
Sektor Pangan Jadi Penopang Utama
Dari total perusahaan, sektor makanan tercatat sebagai salah satu yang paling dominan.
Baca Juga: 30 Wamen Rangkap Jabatan Komisaris BUMN, MK Kasih Waktu Dua Tahun untuk Mundur
Ada 246 perusahaan yang tengah membangun pabrik baru, dengan nilai investasi diperkirakan Rp50 triliun.
Selain memperkuat rantai pasok domestik, sektor ini juga diproyeksikan membuka lebih dari 16 ribu lapangan kerja.
Febri menjelaskan, kontribusi sektor pangan tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, tetapi juga mendorong peluang ekspor.
“Industri makanan saat ini bukan sekadar padat modal, melainkan juga padat karya. Dampaknya langsung terasa pada penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Baca Juga: Menteri UMKM Luncurkan Program Lokamodal Sebagai Solusi Pembiayaan Alternatif
Tekstil Kembali Bergairah
Selain pangan, sektor tekstil juga menunjukkan geliat baru.