KONTEKS.CO.ID - Indonesia semakin memperkuat pijakannya sebagai pusat ekonomi syariah global. Menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2024–2025 dari DinarStandard, Indonesia berhasil mempertahankan posisi ketiga dunia dalam indeks ekonomi syariah.
Prestasi ini turut didukung oleh capaian sektor-sektor utama. Indonesia menjadi juara dunia dalam kategori modest fashion, menempati peringkat satu global.
Selain itu, sektor pariwisata ramah muslim dan kosmetik serta farmasi halal menempati posisi kedua dunia.
Baca Juga: Karakteristik dalam Ekonomi Syariah
Salah satu kontributor utama adalah keberhasilan Indonesia membangun ekosistem fashion syariah terintegrasi melalui program Indonesia Global Halal Fashion (IGHF).
Program ini melibatkan pemerintah, industri tekstil, desain, dan promosi internasional di kota-kota mode dunia seperti London, Milan, dan Paris.
Terkait pariwisata halal, Indonesia juga menunjukkan tren positif.
Baca Juga: Mantan Menkeu Sebut Potensi Ekonomi Syariah Masih Sangat Besar
Indonesia tercatat sebagai salah satu destinasi wisata paling ramah Muslim, didorong fasilitas halal yang luas dan sertifikasi khusus untuk hotel serta restoran di destinasi seperti Lombok.
Laporan ini juga mengindikasikan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.
Kontribusi ekonomi syariah di dalam negeri diharapkan menyentuh 56,11 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2029.
Hal itu seiring makin besarnya pangsa sektor halal di berbagai subsektor.
Baca Juga: Apa Itu Ekonomi Syariah? Pengertiannya Enggak Serem Kok
Ahli ekonomi syariah, Ma’ruf Amin, menyatakan posisi ketiga ini adalah legitimasi moral bagi Indonesia untuk memimpin ekonomi syariah global.