ekonomi

Dana Wakaf RI Rp2.000 Triliun, Kemiskinan Tetap Bandel: Uang Umat Jumbo Belum Dikelola Serius?

Selasa, 5 Agustus 2025 | 21:16 WIB
Ketua Badan Wakaf Indonesia sebut nilai wakaf RI capai Rp2.000 Triliun, tapi belum maksimal atasi kemiskinan. (Instagram @badanwakafindonesia)

Aset Wakaf Bukan Cuma Masjid dan Kuburan, tapi Juga Kantor KUA dan Madrasah

Lebih lanjut, Kamaruddin menyebut bahwa wakaf tak hanya digunakan untuk masjid atau kuburan, tapi juga lembaga pendidikan seperti madrasah, sekolah, dan pesantren.

Bahkan, 1.100 dari hampir 6.000 kantor Urusan Agama (KUA) di Indonesia berdiri di atas tanah wakaf.

“Ini tentu sangat produktif untuk pendidikan dan lembaga sosial,” jelasnya.

Dari sekitar 45 ribu aset wakaf bernilai ekonomis, baru 2.000 titik yang sudah diproduktifkan.

Aset-aset ini dimanfaatkan dalam berbagai sektor seperti peternakan, pertanian, perikanan, kehutanan, hingga SPBU dan UMKM.

Baca Juga: Paspor Harun Masiku dan Jurist Tan Siap Dicabut: Tinggal Bilang, Langsung Gas!

Menag: Dana Wakaf Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Umat

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, juga angkat bicara. Ia menilai bahwa dana wakaf bisa menjadi kekuatan ekonomi umat jika dikelola dengan baik.

“Peran negara sudah hadir sejak lama. Sekarang saatnya kita optimistis. Lembaga-lembaga keumatan harus diberdayakan untuk menutup celah yang ada,” katanya.

Nasaruddin yakin Indonesia punya peluang besar jadi pusat peradaban Islam dunia menggantikan Timur Tengah.

“Kini saatnya Indonesia mengambil peran itu, dengan dukungan lembaga keumatan dan pengelolaan dana wakaf yang kuat,” tegasnya.

Wakaf bukan hanya soal amal, tapi juga strategi ekonomi jangka panjang. Jika dikelola optimal, potensi Rp2.000 triliun itu bisa menjadi solusi konkret bagi persoalan kemiskinan di Indonesia.***

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB