KONTEKS.CO.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan adanya aktivitas pasar yang tidak biasa atau unusual market activity (UMA) terhadap empat saham emiten yang tercatat di papan perdagangan.
Empat saham tersebut mencakup sektor digital, energi, manufaktur, dan sekuritas.
Masing-masing menunjukkan pergerakan harga yang dinilai menyimpang dari pola normal, baik karena penurunan drastis maupun lonjakan tajam.
Dalam keterangan resmi yang dirilis Selasa, 22 Juli 2025, BEI menyebutkan keempat saham yang masuk dalam pemantauan ketat.
Yakni PT Era Digital Media Tbk. (AWAN), PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ), PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR), dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. (RELI).
Baca Juga: Tembus Jutaan Penonton, Ini Rahasia Kesuksesan Film Sore: Istri dari Masa Depan hingga Viral!
BEI menilai adanya pola transaksi yang tak lazim pada dua saham pertama, yakni AWAN dan UNIQ.
Saham AWAN, emiten di sektor online application & services, tercatat mengalami penurunan harga sebesar 2,22% dalam sepekan terakhir dan saat ini diperdagangkan pada level Rp264 per saham.
Sementara itu, saham UNIQ, yang bergerak di sektor tambang minyak dan gas bumi, turun lebih dalam sebesar 3,66% dalam periode yang sama, dengan harga terakhir di level Rp368.
Baca Juga: DJ Panda Ngaku Ayah Biologis Bayinya, Erika Carlina: Ancaman, Bully, dan Fitnah
BEI menyatakan bahwa pola transaksi pada kedua saham ini menyimpang dari karakteristik pergerakan biasanya dan tengah dalam proses pemantauan intensif.
Saham ketiga yang menjadi sorotan BEI adalah PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR), perusahaan di sektor manufaktur plastik.
Saham ASPR tercatat mengalami penurunan signifikan sebesar 41,46% dalam satu bulan terakhir.
Harga saham ini kini berada di level Rp96 per lembar. BEI menilai penurunan harga ASPR tergolong tidak wajar dan meminta investor untuk mencermati setiap perkembangan informasi dari emiten terkait.