ekonomi

RUPSLB Jadi Langkah Kunci Akuisisi BVIS oleh BTN, Entitas Baru Bank Syariah Segera Terbentuk

Selasa, 22 Juli 2025 | 13:54 WIB
Bank Victoria segera diakuisisi oleh BTN (Website Bank Victoria)

KONTEKS.CO.ID - PT Bank Victoria Syariah (BVIS) bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Agustus 2025.

Langkah ini menjadi tindak lanjut dari aksi korporasi strategis berupa akuisisi saham BVIS oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang telah rampung pada 5 Juni lalu.

Direktur Utama BVIS, Dery Januar menyebut, RUPSLB akan menjadi titik krusial dalam proses transformasi BVIS menuju entitas baru sebagai Bank Umum Syariah (BUS).

Baca Juga: DJ Panda Bongkar Semua! Dari Gift TikTok ke Kabar Hamil Erika Carlina, Endingnya Malah Disuruh Ngilang dan Nggak Diakuin?

“Agenda RUPSLB akan kami umumkan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham, yakni BTN. Ini akan menjadi momen penting dalam menentukan arah bisnis kami ke depan,” kata Dery dalam keterangan resmi, mengutip Selasa, 22 Juli 2025.

Pasca akuisisi, BVIS akan digabungkan dengan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN untuk membentuk bank syariah penuh, sesuai arahan dari regulator.

Proses spin-off ini sebelumnya telah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian BUMN, serta Danantara. 

Baca Juga: Pengambilalihan Tanah Telantar Ditegaskan Hanya Berlaku untuk HGU dan HGB

Dery menegaskan, BVIS menyambut baik sinergi dengan BTN. Ia menilai integrasi ini akan memperkuat posisi BVIS secara signifikan dalam peta perbankan syariah nasional.

“Kolaborasi ini kami yakini akan memperluas jangkauan produk, meningkatkan daya saing, dan membawa BVIS masuk ke jajaran bank syariah besar di Indonesia,” ujarnya.

Rencana strategis ini dinilai menjadi jawaban atas stagnasi industri perbankan syariah selama beberapa tahun terakhir.

Dengan skala bisnis yang lebih besar, infrastruktur digital yang diperkuat, dan fokus pada peningkatan layanan serta loyalitas nasabah, BVIS dan BTN diyakini mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan syariah yang lebih inklusif dan modern.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook, KPK Usut Soal Google Cloud di Kemendikbudristek

Menurut Dery, tantangan terbesar perbankan syariah saat ini terletak pada keterbatasan produk dan layanan digital.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB