ekonomi

Pemerintah AS Diminta Mengenakan Tarif Panel Surya dari Indonesia

Minggu, 20 Juli 2025 | 13:35 WIB
Panel Surya (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Sekelompok produsen panel surya di Amerika Serikat resmi mengajukan permintaan baru kepada Departemen Perdagangan AS pada Kamis 17 Juli 2025.

Mereka meminta agar impor panel surya dari Indonesia, India, dan Laos dikenakan tarif khusus, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Permohonan ini dilandasi dugaan perusahaan-perusahaan dari ketiga negara tersebut menjual panel surya di pasar AS dengan harga sangat murah.

"Praktik itu telah merugikan industri panel surya lokal yang tengah tumbuh pesat di Amerika Serikat," begitu pernyataan dari perwakilan produsen tersebut.

Baca Juga: RI Resmikan Pabrik Panel Surya Terbesar, PT TMAI Investasi Rp1,5 Triliun di KEK Kendal

Pengajuan ini dilakukan kelompok bernama Aliansi untuk Manufaktur dan Perdagangan Surya Amerika, yang di antaranya beranggotakan First Solar, Qcells, Talon PV, dan Mission Solar.

Mereka menuduh produsen dari Indonesia, India, dan Laos menjual barang di bawah biaya produksi serta menerima subsidi pemerintah yang dianggap tidak adil.

Aliansi juga menyoroti banyak perusahaan itu memiliki keterkaitan dengan China, yang memindahkan fasilitas produksinya ke Indonesia dan Laos guna menghindari tarif impor yang telah berlaku sebelumnya.

Sementara, produsen asal India dituding turut membanjiri pasar AS dengan produk berharga miring.

Baca Juga: Aptera Launch Edition Panel Surya Diumumkan, Daya Jelajahnya Lebih Jauh dari Mobil Listrik

Data yang disampaikan dalam petisi menyebutkan bahwa nilai impor dari ketiga negara tersebut melonjak tajam.

Dari semula USD289 juta (sekitar Rp4,7 triliun) pada 2022, naik menjadi USD1,6 miliar (sekitar Rp26 triliun) di 2023.

Langkah ini menjadi kelanjutan dari upaya serupa yang sebelumnya telah berhasil memberlakukan tarif impor panel surya dari Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja.

Kini, Departemen Perdagangan AS memiliki waktu hingga 20 hari untuk menentukan apakah akan memproses permohonan ini lebih lanjut.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB