ekonomi

Calon Ketua The Federal Reserve, Kevin Warsh Siap Pangkas Suku Bunga AS

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:00 WIB
Nilai Tukar Dolar AS ke Rupiah Hari Ini: Rupiah Masih Tertekan, Tembus Rp 16.800 per USD. (Freepik.com/wirestock)

KONTEKS.CO.ID - Kevin Warsh, salah satu kandidat kuat pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Federal Reserve, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Pernyataan ini menandai perubahan signifikan dari sikap hawkish yang melekat padanya selama menjabat sebagai gubernur bank sentral AS pada periode 2006–2011.

Dalam wawancara eksklusif dengan Fox News yang tayang Minggu, 29 Juni 2025, Warsh mengkritik kebijakan moneter saat ini yang menurutnya "salah arah".

Baca Juga: Sekolah Rakyat: Hal yang Boleh dan Dilarang Dilakukan Siswa, No HP!

Ia juga menilai bahwa suku bunga saat ini terlalu tinggi dan neraca keuangan The Fed terlalu besar.

Ia menegaskan bahwa penurunan suku bunga dan penyusutan neraca adalah langkah mendesak untuk memulihkan akses masyarakat terhadap kredit murah dan menjaga stabilitas ekonomi jangka pendek.

"The Fed memiliki bauran kebijakan yang sangat keliru. Neracanya besar seperti saat krisis 2008 dan pandemi 2020, dan suku bunganya terlalu tinggi," ujar Warsh. "Dengan memangkas suku bunga dan mengecilkan neraca, masyarakat bisa mendapatkan biaya kredit yang lebih rendah."

Baca Juga: Spesifikasi Toyota Glanza: Hatchback Stylish dengan Performa Efisien

Transformasi Sikap di Tengah Tekanan Politik

Transformasi pandangan Warsh terjadi di tengah tekanan Presiden Donald Trump, yang secara eksplisit menyatakan hanya akan memilih Ketua The Fed baru yang siap menurunkan suku bunga.

Trump bahkan memperingatkan bahwa ia tidak akan menunjuk kandidat yang tidak sejalan dengan agendanya.

Sikap Warsh ini berbeda dari rekam jejaknya selama lebih dari lima tahun di The Fed. Pada masa jabatan sebelumnya, ia dikenal sebagai salah satu suara paling keras dalam memperingatkan potensi inflasi bahkan di tengah krisis keuangan.

Pada Mei 2008, Warsh menentang pemangkasan suku bunga lebih lanjut hanya dua bulan setelah runtuhnya Bear Stearns. Bahkan saat pengangguran mendekati 10% pada 2009, ia menilai The Fed mungkin perlu segera menaikkan suku bunga untuk mengatasi tekanan inflasi.

Baca Juga: Kejagung: Ibrahim Arief Sempat Tolak Kajian soal Laptop karena Tak Sesuai Arahan Nadiem Makarim

Rencana Reformasi Besar The Fed

Warsh tidak hanya berniat memangkas suku bunga. Ia juga berencana melakukan reformasi menyeluruh di tubuh The Fed. Mulai dari cara lembaga tersebut memandang inflasi, struktur organisasi, hingga tingkat kepegawaiannya.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB