KONTEKS.CO.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mempertimbangkan kemungkinan memperpanjang durasi atau jam perdagangan saham.
Kajian ini dilakukan dengan memperhitungkan berbagai aspek yang mempengaruhi dinamika pasar.
“Hal utama yang menjadi fokus kami adalah bagaimana memperdalam pasar, baik dari sisi permintaan maupun penawaran," kata Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, Kamis 19 Juni 2025.
Ia menyebut, dalam tiga tahun terakhir, jumlah investor domestik meningkat hingga enam juta orang.
Baca Juga: Saham Insta360 Melejit 285 Persen saat IPO, Pendiri Muda ini Jadi Miliarder Baru China
Selain itu, ada perubahan dalam sebaran geografis investor lokal.
“Kalau dahulu sekitar 70 persen investor berasal dari Pulau Jawa. Kini angkanya turun menjadi 67–68 persen, dan ada peningkatan dari wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Ini tentu menjadi pertimbangan,” jelasnya.
Menurut Jeffrey, wacana perpanjangan waktu perdagangan juga berkaitan dengan upaya menjaga daya saing pasar modal nasional.
“Ketika pasar global seperti Amerika Serikat berencana memperpanjang jam perdagangannya, kita juga harus menyesuaikan agar tetap kompetitif,” tambahnya.
Baca Juga: BTS Siap Comeback, Saham HYBE Melonjak Tembus Rp3,6 Juta, Fenomena Real Impact
Keputusan akhir akan bergantung pada hasil kajian internal yang sedang berjalan.
“Belum bisa dipastikan kapan akan diterapkan, tapi yang jelas bukan tahun ini,” kata Jeffrey.
Sekarang ini yang berlaku jam perdagangan saham di BEI berlangsung dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Jika jam perdangangan saham ditambah, beberapa opsi yang sedang dikaji adalah 08.00–16.00 WIB, 09.00–17.00 WIB, atau 08.00–17.00 WIB.***