KONTEKS.CO.ID - Jatuhnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Selasa 18 Maret 2025 ditanggapi santai oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Panjaitan menilai koreksi dalam IHSG adalah sesuatu yang biasa terjadi. Nah kebetulan di Indonesia turunya sampai 6%.
"Ya kan di mana-mana bisa terjadi juga begitu (indeks saham turun)," katanya di Jakarta, mengutip Kamis 20 Maret 2025. "Kebetulan kita (anjlok) enam persen. Gitu aja."
Baca Juga: Ditanya RUU TNI Disahkan, Lagi-lagi Presiden Prabowo Hanya Lambaikan Tangan
Ia pun menyangkal IHSG berantakan sebagai indikasi ketidakpercayaan investor. Alasannya, ada banyak faktor yang bisa berpengaruh terhadap pasar.
Pemerintah juga bakal mengawasi kondisi pasar secara lebih cermat. "Sebenarnya ya ada saja bisa jadi peristiwa-peristiwa semacam itu. Saya pikir hari ini sudah rebound. Kita awasi dengan cermat ke depan," tambahnya.
Presiden Prabowo Subianto juga mendiskusikan soal IHSG saat mengadakan rapat dengan DEN. Luhut menambahkan, ke depannya pemerintah bakal lebih waspada dengan disiplin fiskal.
Baca Juga: Susunan Pemain Australia vs Indonesia, Sama-Sama Formasi Menyerang
Untuk pembaca ketahui, pada penutupan perdagangan Selasa 18 Maret 2025, IHSG melemah 3,84% atau 248,55 poin ke level 6.223,38.
Sebelum penutupan sore hari, IHSG anjlok 5% menjelang akhir sesi pertama perdagangan. Keadaan itu memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan perdagangan saham atau trading halt selama 30 menit.
Sayangnya, setelah dibuka kembali IHSG justru anjlok 7% sehingga menembus level terendah pada 6.011,84. Capaian terendah pada periode tiga tahun terakhir. ***