Namun, Sammy melanjutkan, justru penjualan setelah Idul Fitri biasanya meningkat pesat. Bahkan tahun-tahun sebelumnya, Lawless sampai harus mendatangkan perkerja paruh waktu untuk melayani pelanggan.
"Mungkin karena masyarakat sudah sebulan nggak bisa makan siang, terus tiba-tiba bisa makan siang. Membludaklah! Lawless sampai harus mendatangkan pekerja harian, yang biasanya kami rekrut khusus untuk akhir pekan saja," ujar bassist band Seringai itu.
Menggeluti bisnis kuliner sejak tahun 2017 dengan omzet di atas Rp15 miliar per tahun, membuat Sammy dan tim Lawless paham untuk selalu mengambil langkah yang efisien dalam menyambut Ramadan.
Dengan branding Lawless yang masuk dalam kategori top of mind bagi para pecinta burger, maka terlibat dalam bazar sudah bukan menjadi prioritas.
Sammy berpendapat, apa yang dilakukan kini tinggal memaintain apa yang sudah diperjuangkan bertahun-tahun lalu.
"Persiapan untuk Ramadan tahun ini, menyiapkan seputar menu spesial Ramadan, paket-paket buat keberamaan. Misalnya paket buka puasa, paket buat potluck. Sisanya persiapan outlet-outlet saja," ujarnya.***