KONTEKS.CO.ID - Sekretaris Kementerian (Sesmen) UMKM Arif Rahman Hakim berharap Ramadan jadi momentum atau bulan penting bagi pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Terlebih bagi mereka yang secara khusus bergerak di bidang kuliner, dapat meraup cuan lebih banyak.
"Kita semua tahu, tahun lalu fenomena war takjil yang viral di media sosial membuat pengusaha UMKM di bidang kuliner bisa meningkatkan penghasilan," katanya Sesmen UMKM.
Baca Juga: Banjir Kiriman dari Bogor sampai Malam Ini Masih Rendam 31 RT di Jaksel dan Jaktim
Arif Rahman berharap tahun ini pengusaha UMKM bisa kembali memanfaatkan momen bulan puasa sekaligus mengakses kemudahan yang diberikan oleh pemerintah.
"Kemudahan dan pelindungan yang diberikan oleh pemerintah dalam hal izin dan legalitas usaha, alokasi khusus pada area publik, pengawasan kualitas hingga dukungan pendanaan,” ujar Arif Rahman.
“Dalam hal ini pemerintah hadir untuk memastikan pengusaha UMKM dapat berjualan dengan aman dan nyaman, dan juga melakukan pengawasan kualitas makanan dan masakan yang dijual untuk memastikan aman dikonsumsi," katanya lagi.
Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, Sesmen UMKM melanjutkan, pengusaha UMKM dapat lebih mudah berjualan dan meningkatkan penjualan mereka selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs Bahrain, Termurah Rp300 Ribu
Berdasarkan data Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 2020–2023 meningkat menjelang Ramadan dan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi inilah yang dimanfaatkan oleh UMKM untuk meraup pendapatan.
Jika mengutip data tunggal Kementerian UMKM, khusus untuk subsektor kuliner ada sekitar 2,9 juta orang pengusaha yang terjun ke bidang ini di Indonesia.
Sementara itu data Kementerian Perindustrian pada triwulan III tahun 2024, mencatat industri makanan dan minuman (mamin) bertumbuh sebesar 5,82 persen, di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 4,95 persen.