KONTEKS.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menutup hampir 1.000 kantor cabang pembantu (KCP) yang fungsinya dapat digantikan oleh warung-warung kelontong.
Berdasarkan laporan keuangan, BRI memang memiliki 8.032 KCP per Desember 2021. Tapi jumlah terus menyusut dan menjadi 7.040 unit per September 2024. Artinya selama 2021 hingga 2024, KCP BRI telah dikurangi hingga 992 unit.
Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan, ada inisiatif agar warung kelontong terus dioptimalkan sebagai agen BRIlink. Hal ini juga mengusung prinsip sharing ekonomi.
Baca Juga: Terlalu Kritis, Ubedilah Badrun Dicopot dari Jabatan Koordinator Program Studi UNJ
"Tapi kita sudah kerja sama dengan lebih dari 1 juta agen di seluruh indonesia," kata Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis, Januari 2025.
Peningkatan jumlah agen BRIlink sangat tinggi. Bolume transaksinya juga telah mencapai Rp1.589 triliun sepanjang 2024.
Ditambahkan Sunarso, masyarakat pedesaan hingga saat ini masih suka menggunakan layanan perbankan lewat agen.
Baca Juga: Bersandar di Lombok Barat, Kru Kapal Induk Prancis Kunjungi Sirkuit Mandalika
Riset BRI memang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya digital.
“Jangankan digital. Ke bank aja masih enggan gitu, masih lebih senang lewat warung-warung yang sifatnya ada dekat dengan rumahnya, tetangganya, seperti itu," kata Sunarso.
"Tapi intinya adalah masih butuh physical presence dan kemudian juga personal touch," ujar Sunarso lagi.***
Artikel Terkait
Cara Bayar Pesanan Shopee yang Mudah dan Aman dengan BRI Virtual Account
Cara Praktis Top Up Saldo ShopeePay Pakai Internet Banking BRI dan BNI
Keberhasilan BRI di Forbes Global 2000: Mengalahkan Perusahaan Starbucks dan Uber
Cara Cek Mutasi Rekening BRI via WhatsApp dengan Mudah
BRI CoreLab di Kampus USU Medan: Asupan Pengetahuan Digital Buat Gen Z dan Peluang Bagi yang Hobi Bikin Konten