• Senin, 22 Desember 2025

Rupiah Menguat Jadi Rp16.120 per USD

Photo Author
- Jumat, 12 Juli 2024 | 11:36 WIB
Rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. (Foto: iStockphoto)
Rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. (Foto: iStockphoto)

KONTEKS.CO.ID – Rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data inflasi AS terbaru menunjukkan pelandaian yang signifikan.

Pasar melihat hal ini sebagai pendorong potensial bagi The Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunganya pada tahun ini.

Menurut data dari Refinitiv, rupiah menguat 0,43% di angka Rp16.120 per USD pada Jumat, 11 Juli 2024.

Penguatan ini sejalan dengan pergerakan kemari, Kamis, 11 Juli 2024 yang ditutup menguat sebesar 0,28%.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) pada pukul 08:58 WIB naik 0,07% di angka 104,51. Ini sedikit lebih tinggi daripada posisi kemarin yang berada di angka 104,44.

Pergerakan rupiah hari ini didorong oleh optimisme pelaku pasar terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini, setelah data inflasi AS yang dirilis menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis, indeks harga konsumen (IHK) naik 3% (yoy) pada Juni 2024. Angka ini turun dari 3,3% pada bulan Mei 2024.

Laju inflasi ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan inflasi di angka 3,1%.

Inflasi (yoy) pada Juni 2024 adalah yang terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari tiga tahun terakhir.

Laporan inflasi yang lebih baik dari perkiraan ini memperkuat harapan bahwa pemotongan suku bunga The Fed dapat terjadi lebih cepat. Pada gilirannya akan membuat pinjaman uang menjadi lebih murah dan mendorong aktivitas ekonomi.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% untuk ketujuh kalinya secara beruntun pada Juni 2024.

Dengan inflasi yang melandai, ada harapan besar The Fed akan memangkas suku bunga secepatnya.

CME FedWatch Tool kini memperkirakan ada 84% probabilitas pemangkasan suku bunga akan terjadi pada September 2024.

Keyakinan ini naik pesat bila daripada kemarin yang hanya berkisar 70%.

Jika pemangkasan suku bunga benar-benar terjadi tahun ini, maka hal ini akan menjadi angin segar bagi pasar keuangan domestik, termasuk rupiah.

Penguatan rupiah ini menandakan tekanan terhadap mata uang Garuda akan semakin minim, memberikan stabilitas yang lebih besar bagi ekonomi Indonesia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Umaya Khusniah

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X