• Minggu, 21 Desember 2025

Duh! Korporasi Pilih Tahan Ekspansi, Simpanan Menumpuk di Perbankan

Photo Author
- Selasa, 25 Juni 2024 | 09:52 WIB
Laporan BI Mei 2024: Simpanan Korporasi Naik, Kredit Justru Turun! (Ilustrasi: Image generator)
Laporan BI Mei 2024: Simpanan Korporasi Naik, Kredit Justru Turun! (Ilustrasi: Image generator)

KONTEKS.CO.ID - Simpanan perbankan nasabah korporasi terus menunjukkan peningkatan signifikan pada Mei 2024.

Laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI) mencatat total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8.427,8 triliun, tumbuh 8,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan ini lebih tinggi terbandingkan dengan pertumbuhan April 2024 yang sebesar 8,1% yoy.

BI dalam laporannya menyebutkan, perkembangan DPK terpengaruhi oleh pertumbuhan DPK korporasi yang mencapai 20,2% yoy. Pertumbuhan ini lebih tinggi dengan April 2024 yang sebesar 15,3%.

Sementara itu, DPK perorangan hanya tumbuh 1,9% yoy pada Mei 2024, lebih lambat dariapda April 2024 yang sebesar 2,2% yoy.

Simpanan Perbankan Tinggi tapi Kredit Korporasi Melambat


Di sisi lain, pertumbuhan kredit kepada debitur korporasi justru mengalami perlambatan.
Pada Mei 2024, penyaluran kredit tercatat sebesar 15,9% yoy, menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 17%.

Kredit perorangan juga tumbuh lebih lambat, hanya mencapai 6,5% yoy daripada April 2024 yang sebesar 7,2% yoy.

Secara keseluruhan, penyaluran kredit perbankan pada Mei 2024 tumbuh 11,4% yoy menjadi Rp7.311,7 triliun, lebih rendah ketimbang pertumbuhan April 2024 yang sebesar 12,3% yoy.

Trioksa Siahaan, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), menyatakan, peningkatan simpanan korporasi menandakan perusahaan sedang menahan ekspansi.

“Dampaknya, beban bunga yang bank bayar bisa menjadi berat. Terutama dengan perlambatan kredit korporasi,” katanya, menutip 24 Juni 2024.

Trioksa menambahkan perlambatan kinerja kredit terperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Faktor-faktor penyebabnya adalah kondisi geopolitik, suku bunga tinggi, serta ekonomi dan daya beli yang belum sepenuhnya membaik.

“Isu lain bagi perbankan adalah terkait likuiditas yang perlu terjaga agar tetap baik,” katanya.

Analisis Para Ahli


Abdul Manap Pulungan, Peneliti Center of Macroeconomics and Finance Indef, menyebutkan, kredit di segmen korporasi belum tumbuh maksimal. Itu akibat masih tingginya giro korporasi di perbankan.

“Giro ini menjadi dana titipan korporasi ketika mereka ingin melakukan bisnis. Ini masih tinggi di atas total pertumbuhan DPK, artinya belum ada ekspansi yang signifikan di korporasi,” ujarnya belum lama ini.

Per Mei 2024, pertumbuhan giro korporasi mencapai 18,9% dari bulan sebelumnya 15,8%. Sementara total DPK hanya tumbuh 8,5% yoy. “Jadi, masih banyak dana menumpuk korporasi di perbankan,” tambahnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alexander Sigit Atmaja

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X