• Minggu, 21 Desember 2025

Dompet Digital Pimpin Tren Pembayaran di Asia, Nilainya Capai Triliunan Dolar

Photo Author
- Sabtu, 15 Juni 2024 | 20:16 WIB
Dompet Digital Pimpin Tren Pembayaran di Asia, Nilainya Capai Triliunan Dolar (foto: Unsplash)
Dompet Digital Pimpin Tren Pembayaran di Asia, Nilainya Capai Triliunan Dolar (foto: Unsplash)

KONTEKS.CO.ID - Dompet digital atau E-Wallet telah menjadi metode pembayaran yang paling cepat berkembang di dunia dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurut laporan terbaru dari perusahaan pemrosesan pembayaran Worldpay, Asia memimpin perubahan ini. 

Pada tahun 2023, dompet digital menyumbang 50% dari semua pembelian e-commerce dan 30% dari transaksi toko fisik global. 

Total nilai transaksi pada tahun tersebut mencapai USD14 triliun. Angka ini bisa mencapai USD25 triliun pada tahun 2027.

Sementara itu, penggunaan dompet digital Asia-Pasifik menempati posisi tertinggi di antara semua wilayah. 

Sebanyak 70% dari pembayaran online dan 50% dari pembayaran di toko fisik pada wilayah tersebut menggunakan e-wallet, dengan nilai transaksi mencapai USD10 triliun.

Adopsi Dompet Digital Dipimpin China dan India


China merupakan pemimpin global dalam adopsi dompet digital pada tahun 2023. Alipay, WeChat Pay, dan UnionPay merupakan perusahaan yang mendominasi pasar ini. 

Sebanyak 82% dari total pembelanjaan e-commerce dan 66% pembelian fisik menggunakan e-wallet, yang nilai transaksinya mencapai sekitar USD7,6 triliun. 

India juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam penggunaan dompet digital. Lebih dari 50% pembelian online dan toko fisik Negara India pada tahun 2023 menggunakan metode pembayaran tersebut. 

Unified Payments Interface (UPI) telah menjadi salah satu perusahaan besar dalam memfasilitasi transaksi dengan e-wallet dan memperluas penetrasi pasar pada negara tersebut.

Di Asia, kartu kredit masih mendominasi di negara-negara maju seperti Jepang (57%), Korea Selatan (56%), dan Singapura (42%). 

Namun, pada negara-negara berkembang seperti Indonesia (40%), Filipina (34%), dan Vietnam (36%), e-wallet lebih disukai dibandingkan metode pembayaran lainnya. 

"Banyak dari negara tersebut memiliki populasi yang cukup besar dan tidak memiliki akses perbankan. Jadi, penggunaan e-wallet berkembang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir," jelas Pomford.

Ke depan, e-wallet akan terus menjadi metode pembayaran utama global, terutama Wilayah Asia-Pasifik.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alexander Sigit Atmaja

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X