KONTEKS.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan ekonomi Jakarta setiap tahunnya mengalami kerugian sebesar Rp2,1 triliun.
Disampaikan Airlangga, kerugian tersebut akibat banjir rob tahunan yang terjadi di wilayah pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.
"Ekonomi ini akan terganggu kalau banjir rob. Estimasi kerugian ekonomi diperkirakan hanya di Jakarta saja Rp2,1 triliun per tahun," ujar Airlangga dalam seminar nasional Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, pada Rabu, 10 Januari 2024.
Airlangga menyebut, kerugian itu dapat meningkat hingga Rp10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depan.
[irp posts="225085" ]
Berdasarkan paparannya, Airlangga menjelaskan Pulau Jawa merupakan penyumbang 57,12 persen pada produk domestik bruto (PDB) nasional.
Kendati demikian, Pulau Jawa memiliki tantangan berat yaitu erosi, abrasi, banjir dan penurunan tanah.
Adapun penurunan permukaan tanah di Pantura sebesar 1-25 cm per tahun dam kenaikan permukaan air laut sebesar 1-15 cm yang mengakibatkan banjir rob.
"Jadi sebetulnya dengan hampir setengah meter itu dipastikan di wilayah utara terutama Semarang itu banjir, Pekalongan, termasuk di Utara Jakarta," ujarnya.
Selain itu, ia menyebut, jumlah penduduk di Pantura Jawa sekitar 50 juta akan terdampak apabila banjir rob terjadi.
"Tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur, tetapi masyarakat," tandasnya.***