• Minggu, 21 Desember 2025

Kemenhub Klaim Penumpang LRT Sumsel Naik 31% Tiap Tahun

Photo Author
- Senin, 25 Desember 2023 | 21:54 WIB
Kemenhub bangun LRT pertama di Sumatera dan KA di Sulawesi (Dok.Kemenhub)
Kemenhub bangun LRT pertama di Sumatera dan KA di Sulawesi (Dok.Kemenhub)

KONTEKS.CO.ID - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus membangun infrastruktur transportasi secara merata di seluruh wilayah, salah satunya infrastruktur perkeretaapian.

Dari berbagai infrastruktur perkeretaapian yang dibangun, dua antaranya adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah diselesaikan yaitu, LRT Sumsel di Kota Palembang dan Kereta Api Makassar – Parepare rute Maros – Barru.

"Angkutan massal kereta api adalah angkutan masa depan. Setiap kota seyogyanya memiliki moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya dikutip pada Senin, 25 Desember 2023

LRT Sumsel di Kota Palembang yang mulai beroperasi sejak tahun 2018, saat ini sudah menjadi moda transportasi yang diandalkan masyarakat di Kota Palembang dan sekitarnya.

[irp posts="215821" ]

Proyek dengan nilai investasi Rp12,5 triliun tersebut mengalami peningkatan penumpang rata-rata sebesar 31% tiap tahunnya dan untuk tahun 2023 ini sudah mencapai 3.712.254 penumpang dengan rata-rata jumlah penumpang per hari sebesar 10.983 orang.

"Pada tahun 2018 jumlah penumpang masih 2.000-an orang per hari. Pada 2022 jumlahnya mencapai 3 juta penumpang. Pada tahun ini bisa mencapai 4 juta. Jadi trennya naik terus," ujar Menhub.

Untuk makin memudahkan masyarakat mengakses LRT, Kemenhub bersama Pemerintah Kota Palembang menghadirkan layanan angkutan penumpang (feeder).

Saat ini, tersedia 7 koridor feeder dan dua diantaranya disediakan oleh Pemerintah Kota yang mengakomodir sampai ke komplek perumahan untuk mempermudah akses masyarakat menuju LRT Sumsel.

[irp posts="214472" ]

Selanjutnya, proyek kedua yaitu Kereta Api Makassar Pare-Pare, dengan nilai investasi pembangunan proyek KA Makassar-Parepare berjumlah Rp9,28 triliun.

Pembangunan berasal dari APBN, pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan APBD.

Adapun jalur yang sudah terbangun saat ini yakni sekitar lebih dari 110 km, terbentang dari Kabupaten Maros hingga perbatasan Kabupaten Barru melewati 10 stasiun.

"Kehadiran kereta api pertama di Sulawesi ini merupakan wujud nyata pembangunan secara merata di seluruh wilayah, yang dapat dinikmati berbagai lapisan masyarakat," ujar Menhub.

Dalam rentang waktu 2014 sampai dengan 2023, berbagai pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian dilakukan.

Meliputi peningkatan dan rehabilitasi jalur sepanjang 1.900,54 kilometer spoor (Km'sp) dan pembangunan jalur kereta api sepanjang 1.683,44 Km’sp.

"Beberapa diantaranya yaitu pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 152,46 km (jalur ganda), LRT Jabodebek sepanjang 49,21 km (jalur ganda), LRT Sumsel sepanjang 23,4 km (jalur ganda), serta LRT jakarta sepanjang 5,8 km (jalur ganda)," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslimin Trisyuliono

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X