• Senin, 22 Desember 2025

Daftar Pekerja yang Berhak Dapat THR Lebaran 2023, Lengkap dengan Cara Itung Besarannya

Photo Author
- Selasa, 28 Maret 2023 | 15:17 WIB
BNN Kota Tasikmalaya diperiksa usai viral minta THR ke PO Bus Budiman Foto: kemenkeu
BNN Kota Tasikmalaya diperiksa usai viral minta THR ke PO Bus Budiman Foto: kemenkeu

KONTEKS.CO.ID - Lebaran 2023 semakin dekat. Lalu apakah Anda termasuk karyawan yang berhak menerima tunjangan hari raya (THR). Cek di sini artikelnya.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan, setiap pengusaha wajib memberikan tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2023 kepada para karyawannya.

Lantas, siapa saja yang berhak menerima THR Lebaran 2023? Ini penjelasan dari Menaker Ida Fauziyah.

"Yang berhak dapat THR keagamaan antara lain pekerja buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih," ujar Ida Fauziyah, Selasa 28 Maret 2023.

"Baik yang mempunyai hubungan kerja berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau PKWTT atau perjanjian kerja waktu tertentu atau PKWT, termasuk pekerja atau buruh harian lepas yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan," jelasnya.

Kekinian, Menaker Ida Fauziyah telah menerbitkan Surat Edaran Nomor M/2/HK.0400/III/2023 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2023 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Pengusaha diwajibkan membayar THR paling lambat H-7 Idulfitri 1444 H atau 15 April 2023.

"THR keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan. THR harus dibayar penuh, tidak boleh dicicil," tegas Ida.

Dikatakan Ida, THR diberikan untuk membantu pekerja dalam memenuhi kebutuhan dalam menyambut hari raya.

Untuk pekerja atau buruh yang memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih, diberikan THR sebesar gaji satu bulan.

Untuk pekerja atau buruh yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai perhitungan berapa bulan masa kerja dibagi 12 bulan dan dikali besaran gaji satu bulan.

Besaran gaji satu bulan untuk pekerja atau buruh yang memiliki perjanjian kerja harian lepas dapat dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

Hal yang sama diterapkan pada pekerja yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil.

Jika pekerja harian memiliki masa kerja kurang dari 12 bulan, maka gaji satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan selama masa bekerja.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kasim Lopi

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X