• Senin, 22 Desember 2025

AUSCI Gelar Business Forum, Dorong Adaptasi Teknologi Pasca Pandemi

Photo Author
- Sabtu, 17 Desember 2022 | 17:01 WIB
Indonesia Asia-Pacific Business Forum digelar AUSCI bersama USC Marshall School of Business di Amerika Serikat.
Indonesia Asia-Pacific Business Forum digelar AUSCI bersama USC Marshall School of Business di Amerika Serikat.

KONTEKS.CO.ID - Indonesia Asia-Pacific Business Forum kembali digelar Alumni University of Southern California in Indonesia (AUSCI) bersama USC Marshall School of Business di Amerika Serikat. Kegiatan ini dilaksanakan di Badung, Bali, pada 15-17 Desember 2022.


President of AUSCI yang juga merupakan CEO of Lumbini Park Group, Lucky Prawiro, menyampaikan kondisi bisnis di Indonesia pada tahapan new normal yang memerlukan hal-hal bersifat breakthrough dan empowerment.


Breakthrough dalam hal ini adalah inovasi, improvisasi, dan kreativitas. Sedangkan empowerment adalah adanya kolaborasi dan sharing di jaringan alumni USC seluruh dunia, dapat menghasilkan resilience dalam menghadapi ketidakpastian di tahun 2023.


Dalam kegiatan yang mengedepankan harapan untuk situasi yang lebih baik, alumni University of Southern California hadir sebanyak kurang lebih 130 orang. Baik dari Indonesia maupun luar negeri. Tercatat mereka berasal dari 10-15 negara.


Beberapa topik yang menjadi pembahasan selama acara berkaitan dengan bisnis, edukasi, dan sustainability. Seperti new age of innovation, supply chain disruptions, digital transformation, the future of work and education, finance and investment, sustainability, ESG (Environmental, Social, and Governance), entrepreneurship dan global outlook.


“Jadi dengan adanya  breakthrough dan empowerment ini, diharapkan dapat membantu, membimbing dalam menghadapi dan menerima hal-hal yang bersifat the next future atau the new era,” kata Lucky Prawirao dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, 17 Desember 2022.


Alumnus tahun 2002 University of Southern California tersebut mengatakan, bahwa Asia-Pacific Business Forum merupakan perwujudan networking antar alumni University of Southern California. Di samping itu juga sebagai kontribusi balik kepada komunitas dalam bentuk kegiatan sosial seperti Sentra Vaksinasi, Pembagian Sembako, Trojan Talk Series, dan beberapa kegiatan lainnya.


“Kami bertindak dengan integrity untuk menjadi yang baik. Kami itu juga mengutamakan perbedaan, karena perbedaan itu menjadikan kita lebih majemuk dan lebih kuat. Dan habis itu kami juga memberikan kehidupan yang lebih baik kepada orang. Dan itu membuat kami berkomunikasi lebih terbuka dengan yang lain. Komunitas juga bisa bersandar bersama pada saat menjalani hidup kita sehari-hari,” katanya.


Lucky menambahkan, jumlah keseluruhan alumni University of Southern California di Indonesia hingga saat ini sekitar 2.500 orang. Sebanyak 800 alumni bergabung dalam database AUSCI, dengan 500 orang yang terekam aktif. Komunitas AUSCI menggeluti berbagai sektor bisnis, diantaranya manufacturing, start up, venture capital, consulting, property, plantation, F&B, dan lain sebagainya. Forum para alumni University of Southern California di Indonesia, memungkinkan adanya berbagi pengalaman yang lebih cepat bagi kemajuan banyak negara.




-
AUSCI Gelar Business Forum, Pastikan Indonesia dan Asia-Pacific Berkembang Lebih Cepat

AUSCI Dorong Adaptasi Teknologi

Tidak dipungkiri, pandemik membawa dampak perubahan terhadap dunia bisnis. Misal saja orang-orang bisa bekerja dari rumah, perdagangan bisa dilakukan secara online, dan offline. Kondisi tersebut menurut Lucky menunjukkan telah terjadinya perubahan dalam aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan adaptasi teknologi. Dengan adaptasi teknologi tersebut, diakui menjadi hal yang saling mendukung dalam kehidupan masyarakat karena berhasil memotong jarak dengan sistem online.


Adaptasi teknologi online diprediksi akan booming di Indonesia pada tahun 2024 mendatang. Namun dalam kenyataannya, pandemik yang melanda dunia justru mempercepat adaptasi teknologi tersebut.


"Terasa lebih cepat karena waktu kami prediksi sebenarnya 2024 online itu baru booming. Tapi sekarang dengan adanya pandemik jadi lebih cepat orang adaptasi. Lebih awal," katanya.


Dengan kondisi tersebut, pengusaha dituntut harus tanggap dan aware terhadap perubahan yang ada, sehingga bisa memproyeksikan bisnisnya.


"Ada 4 tahapan yang memang harus dipahami dan dimiliki orang-orang berjiwa pengusaha. Diantaranya we face the challenge, we accept the challenge, we deal with the challenge, dan we let it go (we solve and we move on)," katanya lagi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X