KONTEKS.CO.ID – Peneliti dari ICEL, Saffanah Azzahra, mengingatkan bahwa target bauran energi terbarukan Indonesia justru mundur.
Kebijakan Energi Nasional (KEN) terbaru menyebutkan hanya 19-23% bauran energi pada 2030 berasal dari energi terbarukan.
Padahal pada KEN sebelumnya, menyebutkan target peran energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer pada tahun 2025 paling sedikit 23%, dan 31% pada tahun 2050.
Baca Juga: Telkom Tingkatkan Pemanfaatan Energi Terbarukan, Perkuat Langkah Menuju Net Zero Emissions
“Ambisinya lebih rendah dari sebelumnya,” kata Saffa dikutip di Jakarta pada Jumat, 26 September 2025.
Dengan dominasi energi fosil 79% pada 2030 –yang 50% dari batu bara– target Paris Agreement, menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat celcius mustahil tercapai.
“Kita justru menuju pemanasan 3-4 derajat celcius,” ujarnya.
Ia juga menyoroti teknologi co-firing yang sering disebut mampu menurunkan emisi dari PLTU batubara.
Co-firing adalah teknologi pembakaran dua jenis bahan bakar yang berbeda secara bersamaan dalam satu sistem yang sama untuk mengurangi emisi yang dihasilkan.
”Berdasarkan data dari Forest Watch Indonesia, bahan bakar co-firing 52 PLTU, sesuai dengan ambisi PLN pada tahun 2025, itu menciptakan deforestasi 4,65 juta hektar,” katanya.
Jaya Darmawan menambahkan, data produksi batubara tetap naik ketika co-firing biomass diterapkan.
Ia berasumsi ini akibat Indonesia banyak mengekspor palet kayu (wood chips) ke Jepang dan Korea.
“Kami menemukan ada selisih ekspor palet kayu sebesar 153 juta US$ selama 12 tahun terakhir dari laporan ekspor Indonesia dan laporan bea cukai Jepang. Dalam ekonomi ini disebut illicit financing. Apakah ada proses ilegal yang dibiarkan?” tanyanya.***
Artikel Terkait
Dapatkan Masa Depan yang Bersinar, Ini Manfaat Energi Terbarukan
Manfaat Kincir Angin sebagai Potensi Energi Terbarukan
Mendorong Masa Depan Bersih, Ini Jenis Energi Terbarukan
Manfaat Sampah Organik Bagi Kehidupan: Dari Kompos hingga Energi Terbarukan
Telkom Tingkatkan Pemanfaatan Energi Terbarukan, Perkuat Langkah Menuju Net Zero Emissions