KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Indonesia berhasil mengumpulkan dana Rp33 triliun (sekitar USD1,98 miliar) melalui lelang obligasi reguler pekan ini.
Angka itu jauh melebihi target indikatif sebesar Rp27 triliun.
Penawaran yang masuk sangat tinggi, mencapai Rp98,46 triliun, dibandingkan periode lelang sebelumnya yang hanya Rp79,55 triliun.
Baca Juga: POCO F7 Pro: Smartphone Kelas Menengah dengan Performa Tinggi
Pencapaian ini dianggap sebagai sinyal kuat kepercayaan pasar terhadap surat berharga negara (SBN) Indonesia.
Dalam kondisi pasar global yang bergejolak, hasil ini menjadi modal positif bagi stabilitas fiskal.
Langkah ini juga terjadi di tengah aktivitas penerbitan instrumen keuangan lain.
Baca Juga: RUPTL 2025–2034 Paling Hijau? PLN Masih Terjebak Batu Bara hingga Ujung Dekade
Misalnya, pemerintah baru-baru ini juga menerbitkan sukuk retail seri SR023 senilai Rp18,72 triliun.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Pemerintah perlu menjaga likuiditas dan permintaan investor agar kemampuan pembiayaan tetap solid di masa depan.
Lebih jauh, hasil lelang ini memberi ruang fiskal tambahan untuk melaksanakan program-program prioritas.
Baca Juga: Rose BLACKPINK Terancam Didiskualifikasi dari Grammy 2025 Gara-Gara Ini!
Hal itu sambil terus memantau tren suku bunga global dan tekanan ekonomi eksternal.
Artikel Terkait
Mengenal Investasi Obligasi: Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Menengah dan Panjang
MicroStrategy Siap Tawarkan Obligasi Rp10,5 Triliun untuk Beli Bitcoin
Medco Energi Bayar Utang dengan Terbitkan Obligasi Baru Rp1 Triliun
WIFI Siapkan Rp8,4 Triliun untuk Ekspansi Jaringan Internet, Rights Issue dan Obligasi pun Digeber
Obligasi Indonesia Diproyeksi Ungguli India Berkat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga