KONTEKS.CO.ID - Bangsa Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pusat pertumbuhan industri baterai dan kendaraan listrik dunia.
Menyambut penyelenggaraan International Battery Summit (IBS) 2025, beragam kegiatan strategis sudah digelar. Ini bagian dari langkah memperkuat kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, akademisi, dan mitra global dalam membangun ekosistem energi berkelanjutan.
Indonesia telah menunjukkan komitmennya melalui pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi, melalui konsorsium ANTAM–IBC–CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: Jarang Tersorot, Ini Sosok Raden Euis Handayani Istri Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad
Inisiatif ini menjadi simbol keseriusan Indonesia dalam menjalankan hilirisasi berkelanjutan dan kini menjadi rujukan atau benchmark bagi negara-negara berkembang lainnya.
Sebagai kelanjutan dari upaya ini, IBS 2025 akan berlangsung pada 5–6 Agustus 2025, di Hotel Mulia Jakarta.
Kegiatan ini hasil kolaborasi National Battery Research Institute (NBRI) bersama Id Battery dan Pamerindo, serta dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai Ministry Co-Host dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) sebagai Ministry Support.
Baca Juga: Kata-kata Tegas Istri Hasto Kristiyanto Seusai Sidang Vonis Hakim Tipikor Jakarta
Sebagaimana diketahui, hilirisasi industri—terutama pada sektor baterai—merupakan pilar penting dalam mendorong kemandirian energi nasional. Hilirisasi menciptakan nilai tambah di dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat daya saing nasional dalam pasar global.
Ajang ini akan menjadi forum strategis global yang menghadirkan pemangku kepentingan dari seluruh rantai nilai industri baterai dan kendaraan listrik, sekaligus platform diplomasi energi. Termasuk melalui panel “Energy Diplomacy: South-South Nations Cooperation” yang akan melibatkan perwakilan dari kedutaan besar dan pelaku industri internasional.
Dalam konteks ini, arahan dan kehadiran Presiden Prabowo Subianto atau perwakilan tingkat tinggi pemerintahan sangat dinantikan untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin kawasan dan pusat kolaborasi global.
Baca Juga: Mauro Zijlstra Selangkah Lagi Jadi WNI, Dua Pemain Naturalisasi Segera Menyusul: Nama Masih Dirahasiakan
“IBS 2025 bukan sekadar summit, tetapi gerakan kolaboratif lintas bangsa untuk membangun masa depan energi dunia khususnya Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki sumber daya, potensi manusia, dan komitmen politik yang kuat. Ini saatnya kita memimpin, bukan hanya ikut,” ungkap Prof Evvy Kartini, Chair of International Battery Summit 2025 dan Founder NBRI di Jakarta, mengutip Jumat 25 Juli 2025.
Sementara Reynaldi Istanto, Co-Chair of IBS 2025 dan Chairman Id Battery, mengatakan, “Tahun ini kami ingin IBS menjadi platform yang lebih inklusif—tidak hanya forum teknis, tetapi ruang dialog strategis untuk mendorong investasi, edukasi, dan integrasi antara pelaku industri lokal dengan mitra global. Kami percaya Indonesia memiliki peluang nyata menjadi global hub untuk industri baterai.”
Dukungan penuh terhadap penyelenggaraan IBS 2025 datang dari pemerintah dan para pemangku kepentingan industri. Mereka melihat ajang ini sebagai refleksi nyata dari kemajuan hilirisasi dan kesiapan Indonesia menjadi pemain utama.
Baca Juga: Sisi Gelap Satria Terkuak: Warganet Bongkar Alasan Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran Rusia
Pemerintah, melalui Kementerian ESDM menekankan pentingnya hilirisasi sebagai bagian dari agenda transformasi ekonomi nasional.
Wakil Koordinator Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional (PHKEN) dan Tenaga Ahli Menteri ESDM, Dimas Muhamad, mengutarakan, hilirisasi nikel dan material baterai adalah langkah konkret menuju ketahanan energi dan transformasi ekonomi hijau nasional.
"IBS 2025 sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam memperkuat industri berbasis sumber daya strategis, dan kami mendukung penuh upaya ini sebagai bagian dari upaya mendorong daya saing industri nasional,” paparnya.
Indonesia membutuhkan roadmap jangka panjang yang terintegrasi untuk membangun industri baterai yang kuat dan kompetitif. Ini tidak hanya soal kendaraan listrik, tetapi juga pemanfaatan teknologi penyimpanan energi untuk masyarakat.
Baca Juga: Telkom Hadirkan Digi Koperasi, Dukung Digitalisasi Ribuan Koperasi Desa Merah Putih
"Misalnya pemanfaatan panel surya dan baterai di sektor rumah tangga dan industri. IBS 2025 menjadi titik temu penting untuk menyatukan visi tersebut,” kata Muhammad Firmansyah, Project Director NBRI dan Executive Director Id Battery.
Dukungan terhadap IBS 2025 juga datang dari sektor swasta. Huayou Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung ekosistem baterai Indonesia.
Marvel Hu, Deputy General Manager, Huayou Indonesia Regional Management Center mengatakan, pihaknya percaya Indonesia akan memainkan peran vital dalam rantai pasok global untuk baterai kendaraan listrik.
IBS 2025 adalah platform yang tepat untuk memperkuat kolaborasi antara pemain global dan mitra lokal, dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanan ini.”
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Sebut Sejak Awal Kasusnya Sudah Bermotif Politik, Tegaskan Terus Melawan
Dengan mengusung tema “Powering the Future: Advancing the Global Energy Transition with BatteryTechnology”, IBS 2025 diharapkan menjadi barometer kemajuan industri baterai di Indonesia.
Sekaligu katalisator kolaborasi, inovasi, dan investasi. Acara ini menghubungkan para pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk bersama-sama membangun masa depan energi yang bersih, mandiri, dan berkelanjutan. ***
Artikel Terkait
Tesla Bangun Fasilitas Pembangkit Listrik Baterai Terbesar di China, Nilai Proyek Capai Rp9,1 Triliun
Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Energi dalam 5 Tahun Lewat Proyek Raksasa Baterai EV
Proyek Baterai Listrik Rp95,5 Triliun di Karawang Diresmikan, Menteri Bahlil Klaim Soal 35.000 Lapangan Kerja
Wuling Sebut Kebakaran Air EV Saat Hujan Deras di Bandung, Klaim Bukan dari Baterai
Jangan Sampai Mogok! Begini Cara Menjaga Baterai Remote Motor Matik