KONTEKS.CO.ID - Pembangunan Proyek Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat diresmikan, pada Minggu 29 Juni 2025.
Diharapkan, proyek strategis nasional senilai USD5,9 miliar atau sekitar Rp95,5 triliun berdampak besar bagi ekonomi dan industri kendaraan listrik nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memperkirakan akan ada 8.000 lapangan kerja langsung dan sekitar 35.000 pekerjaan tidak langsung.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Tipis di Akhir Juni 2025, Kini Rp1,88 Juta per Gram
Kemudian, potensi efek berganda terhadap ekonomi Indonesia diprediksi mencapai USD40 miliar per tahun.
"Ini bukan angka kecil. Dan ini setiap tahun ketika harganya naik, itu naik lagi," ujar Bahlil, mengutip Senin 30 Juni 2025.
Proyek ini juga ditargetkan bisa memproduksi hingga 15 gigawatt baterai kendaraan listrik setiap tahunnya.
Dikatakan Bahlil, kapasitas ini setara dengan kebutuhan baterai untuk sekitar 250.000 hingga 300.000 unit mobil listrik.
"Untuk di lokasi ini, kita resmikan area ground breaking 15 gigawatt. 15 gigawatt ini kalau kita konversi ke baterai mobil itu kurang lebih sekitar 250.000 sampai 300.000 mobil," ungkapnya.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan perusahaan raksasa asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Baca Juga: Jadwal Lengkap Konser Jakarta Fair 2025 Seminggu Ini, Slank hingga Hindia
Kerja sama ini menunjukkan upaya serius Indonesia dalam membangun rantai pasok kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
Bahlil juga menyatakan agar pengembangan baterai bisa mencakup penyimpanan energi dari panel surya.
“Untuk kita bangun tidak hanya baterai mobil, tapi juga baterai untuk mengisi listrik dalam mempergunakan solar panel,” kata Bahlil.
Artikel Terkait
Spesifikasi OPPO A5x: Tangguh dengan Baterai Besar dan Fitur Kekinian
Harga di Bawah Rp2 juta, tapi Spesifikasi realme C71 Disesaki Baterai Besar dan AI Canggih
Tesla Bangun Fasilitas Pembangkit Listrik Baterai Terbesar di China, Nilai Proyek Capai Rp9,1 Triliun
Prabowo Resmikan Groundbreaking Proyek Baterai EV Terbesar se-Asia Senilai Rp96 Triliun
Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Energi dalam 5 Tahun Lewat Proyek Raksasa Baterai EV