• Senin, 22 Desember 2025

Saham BBCA Tertekan 5 Persen dalam Sebulan, Analis Tetap Rekomendasikan Buy

Photo Author
- Minggu, 29 Juni 2025 | 21:00 WIB
Gedung Bank BCA. (unsplash.com)
Gedung Bank BCA. (unsplash.com)

KONTEKS.CO.IDSaham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat melemah sekitar 5% dalam sebulan terakhir, di tengah tekanan sektor perbankan nasional akibat perang suku bunga dan memburuknya kualitas aset.

Meski demikian, BBCA tetap menjadi saham favorit analis dengan rekomendasi beli dan target harga tinggi.

Dalam riset terbaru yang dikutip Minggu, 29 Juni 2025, DBS Group mencatat bahwa penurunan konsumsi rumah tangga berdampak signifikan pada pertumbuhan kredit konsumer.

Kredit konsumsi kini tercatat sebagai segmen berisiko tinggi, dengan rasio non-performing loan (NPL) naik menjadi 2,1% per Maret 2025, level tertinggi dalam satu dekade terakhir.

“Kondisi ini mengindikasikan tekanan pada sektor perbankan yang berfokus pada kredit pemilikan rumah (KPR) dan pembiayaan kendaraan bermotor,” tulis DBS dalam laporannya.

Baca Juga: Elon Musk Kembali Kritik Kebijakan Energi Trump: Sangat Gila dan Merusak

Perang Bunga dan Likuiditas Ketat

Persaingan antar bank juga diperparah oleh pengetatan likuiditas, ditandai dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 90% per Mei 2025.

Beberapa bank besar, selain BCA, telah terlibat dalam perang bunga deposito untuk mempertahankan dan menarik dana pihak ketiga (DPK).

DBS menurunkan proyeksi pertumbuhan laba bersih sektor perbankan untuk 2025 dan 2026 masing-masing menjadi 3,6% dan 7,7%, dari estimasi awal 4,9% dan 8,3%.

“Prospek pertumbuhan laba bank menjadi terbatas. Investor mulai ragu terhadap prospek bank yang memiliki eksposur besar ke segmen konsumen,” tulis DBS.

Baca Juga: Jadwal Baru KRL di Stasiun Tanah Abang Mulai Hari Ini, Khususnya Peron 2 dan Hall Baru

Rekomendasi Saham Perbankan

Meski ada tekanan, saham BBCA dan Bank Mandiri (BMRI) tetap menjadi top picks DBS dengan rekomendasi buy. Adapun rincian target harga sebagai berikut:

  • BBCA: Buy, target harga Rp 12.000
  • BMRI: Buy, target harga Rp 5.900
  • BBNI: Hold, target harga Rp 3.800
  • BBTN: Fully valued, target harga Rp 800

DBS mempertahankan outlook netral untuk sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia, mempertimbangkan margin bunga bersih (NIM) yang makin tertekan dan risiko kredit yang meningkat. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X