KONTEKS.CO.ID - Harga emas global diperkirakan menembus kisaran USD3.500 hingga USD3.700 per troy ons dalam waktu dekat.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengidentifikasi tiga faktor utama yang dapat mendorong harga emas menuju level tertingginya.
"Pertama adalah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama setelah Iran melancarkan serangan balasan ke Israel," kata Ibrahim, Selasa 17 Juni 2025.
Ia juga menyoroti konflik antara Rusia dan Ukraina yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Baca Juga: Yuk Beli! Harga Emas Diramal Tembus Rp2 Juta Per Gram Imbas Perang Israel-Iran
Faktor kedua adalah potensi perang dagang yang dipicu kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump.
Investor kini lebih waspada terhadap rencana Trump memberlakukan tarif sepihak terhadap sejumlah negara seperti Eropa, Kanada, Meksiko, dan Tiongkok.
“Kekhawatiran terbesar datang dari kebijakan Trump yang cenderung proteksionis,” jelasnya.
Hal ini menyebabkan banyak investor beralih ke emas sebagai instrumen investasi yang lebih stabil.
Baca Juga: Yuk Beli! Harga Emas Diramal Tembus Rp2 Juta Per Gram Imbas Perang Israel-Iran
Pemicu berikutnya adalah hubungan yang memanas antara Trump dan Bank Sentral AS (The Fed).
Meski Trump menegaskan tidak akan mencopot pimpinan The Fed, gesekan tetap terjadi karena perbedaan pandangan terkait suku bunga.
Trump ingin agar suku bunga segera dipangkas, sementara The Fed masih menahannya karena inflasi dianggap belum terkendali.
Situasi ini menciptakan ketidakpastian yang berpengaruh terhadap minat pasar.
Artikel Terkait
Cek Harga Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini
Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Masih Jadi Primadona, Harganya Diprediksi Tetap Tinggi