• Senin, 22 Desember 2025

Danantara Tegaskan Tidak Terlibat dalam Rencana Akuisisi GOTO oleh Grab Senilai USD7 Miliar

Photo Author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 13:30 WIB
Kantor Danantara (Hizkia Ohoiwutun)
Kantor Danantara (Hizkia Ohoiwutun)

KONTEKS.CO.ID - Di tengah arus spekulasi yang kencang tentang masa depan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau yang lebih dikenal sebagai Danantara akhirnya angkat bicara.

Lembaga pengelola dana investasi negara itu menepis kabar keterlibatannya dalam kemungkinan aksi korporasi akuisisi GOTO oleh Grab Holdings Ltd.

"Setiap keputusan investasi dilakukan secara selektif, melalui kajian yang menyeluruh," tegas Direktur Pengelolaan Investasi Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, saat dihubungi media, Selasa, 10 Juni 2025.

Baca Juga: Nadiem Makarim Bantah Ubah Kajian Pembelian Laptop Chromebook di Kemendikbudristek: Tidak Ditargetkan Daerah 3T

Penegasan ini sekaligus menanggapi laporan Bloomberg pada Jumat sebelumnya, 6 Juni 2025, yang menyebut bahwa Danantara tengah dijajaki untuk bergabung dalam kesepakatan bernilai USD7 miliar itu.

Di Balik Rumor Akuisisi Teknologi Terbesar Asia Tenggara

GOTO, entitas hasil merger dua unicorn nasional Gojek dan Tokopedia kini menghadapi masa-masa penting. Sejak IPO pada 2022, sahamnya terus mengalami fluktuasi tajam, bahkan sempat tergelincir lebih dari 70% dari harga puncak.

Dalam iklim seperti itu, isu akuisisi menjadi bahan bakar spekulasi, terutama dengan adanya Grab, pesaing utama Gojek di sektor ride-hailing dan pembayaran digital yang disebut-sebut tertarik mengambil alih.

Dalam laporan Bloomberg, Grab dikabarkan tengah menjajaki peluang untuk mengakuisisi GOTO dengan nilai sekitar USD7 miliar.

Sumber anonim menyebut bahwa kehadiran Danantara dalam kesepakatan tersebut dipandang akan memperbesar peluang restu dari otoritas Indonesia mengingat sensitivitas nasional terhadap akuisisi perusahaan teknologi lokal oleh entitas asing.

Namun, Stefanus menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada komunikasi langsung antara Danantara dan Grab terkait potensi akuisisi tersebut.

"Kami menjalankan mandat untuk memperkuat sektor strategis dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. Setiap peluang akan dikaji, tapi sejauh ini, keterlibatan dalam isu ini tidak ada," ujarnya lugas.

Baca Juga: Vietnam Ekspor Batch Pertama Vaksin Demam Babi Afrika ke Indonesia, Total 120 Ribu Dosis

Apa Itu Danantara dan Mengapa Namanya Muncul?

Danantara, yang dibentuk sebagai entitas sovereign wealth fund Indonesia, memiliki mandat untuk mengelola dan mengembangkan dana negara melalui investasi jangka panjang di sektor-sektor strategis. Namun, mengapa institusi ini terseret dalam rumor akuisisi perusahaan teknologi?

Analis pasar menilai, masuknya nama Danantara dalam spekulasi mencerminkan kekhawatiran domestik tentang dominasi asing di sektor digital.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X