KONTEKS.CO.ID - Presiden China Xi Jinping adalah "Singa Asia" dengan berani melawan tarif Trump. Lain dengan Presiden Prabowo Subianto yang mencoba menurunkan bea impor tak masuk AS dengan gelontoran insentif yang menguntungkan Paman Sam.
Melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Prabowo menggelar negosiasi dengan regulator perdagangan Amerika.
Menurut Airlangga Hartarto, Indonesia aktif memberikan tawaran beragam potensi kerja sama yang diklaim saling menguntungkan.
Baca Juga: Data dan Dana Nasabah Bank DKI Dipastikan Aman di Tengah Gangguan Layanan
Jakarta sendiri tercatat sebagai salah satu pihak yang lebih awal menggelar pembicaraan dengan Administratif Trump. Sebelumnya Vietnam, Jepang, dan Italia sudah mengadakan pertemuan.
Delegasi Jakarta telah mengadakan pembahasan yang berlangsung hangat, cair, dan konstruktif bersaa United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce.
Kepada mereka, tutur Menko Perekonomian, pihaknya menawarkan sejumlah poin penting. Poin-poin penting itu ssudah tersampaikan melalui surat resmi.
Baca Juga: Guru Sekaligus Veteran Perang AS Ditembak Mati Setelah Bajak Pesawat di Belize: Tikam Pilot dan Penumpang
Mantan Ketum DPP Partai Golkar itu menambahkan, salah satu tawaran utama dari Jakarta ialah menaikkan pembelian energi dari Amerika Serikat. Di antaranya, Liquefied Petroleum Gas atau LPG, food oil serta bensin (gasoline).
Indonesia juga akan terus mendatangkan produk agrikultur dari AS. Misalnya, gandum, kedelai, susu kedelai, dan menaikkan volume impor barang-barang modal.
"Ada seejumlah hal yang Indonesia usulkan, seperti yang sudah disampaikan di surat resmi. Yakni, kami akan meningkatkan pembelian energi dari AS. Juga terus mendatangkan produk agrikultur dari Amerika," ungkap Menko dalam konferensi, Jumat 18 April 2025.
Baca Juga: KAI Tambah 35 Perjalanan Kereta di Libur Paskah 2025
Indonesia bahkan akan memberikan fasilitasi bagi perusahaan-perusahaan AS yang berusaha di Indonesia. Antara lain, menimbang perizinan dan insentif yang bisab pemerintah berikan.
Poin penting lainnya yang Indonesia angkat ialah penerapan tarif yang lebih kompetitif ketimbang negara-negara kompetitor.
Airlangga menggarisbawahi produk ekspor utama dari Tanah Air berupa garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang. Saat ini semuanya mendapatkan tarif masuk yang lebih tinggi ketimbang negara pesaing di kawasan ASEAN dan Asia lainnya.
Baca Juga: Jadwal Semifinal Liga Europa: Tottenham Vs Bodo Glimt, Athletic Club Vs MU
Pemerintah Indonesia berupaya mendapatkan kesepakatan yang adil dan berimbang, sekaligus menghindari dampak negatif kebijakan tarif AS atas ekspor nasional.
Artikel Terkait
Xi Jinping Serang Balik Trump: Kenakan Tarif 84 Persen untuk Semua Produk Impor AS
Peluang Sawit Indonesia di Tengah Jeda Tarif Trump
Delegasi Indonesia Berangkat ke AS untuk Nego Tarif Trump, Berikut Nama-namanya
Hasil Pertemuan Menlu Sugiono dengan Amerika Serikat, Bahas Laut China Selatan dan Tarif Trump
Menko Airlangga Ungkap Alasan Nego Dagang ke Amerika Serikat, Soal Tekan Tarif Resiprokal Trump