Sukses Majukan BSI, Ini Tantangan yang Menunggu Hery Gunardi sebagai Dirut BRI

KONTEKS.CO.ID - Perombakan besar terjadi di tubuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Sunarso dari posisi Direktur Utama.

Kemudian menunjuk Hery Gunardi sebagai penggantinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin 24 Maret 2025.

Tak hanya Sunarso, sejumlah kursi strategis di jajaran pengurus BRI juga mengalami pergeseran.

Baca Juga: Pastikan Tak Ada Orang Titipan, Rosan Roeslani: Tidak Ada Satu CV Pengusus Danantara Ditolak Presiden Prabowo

Namun, perubahan ini masih harus menunggu restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui proses uji fit and proper test.

Mendaki Tangga Perbankan

Hery bukan sosok baru di dunia perbankan. Lahir di Bengkulu, 26 Juni 1962, ia mengawali kariernya di Bank Bapindo pada 1991, setelah meraih gelar Master of Finance and Accounting dari University of Oregon, Amerika Serikat.

Saat badai krisis moneter 1998 menghantam Indonesia, Hery terlibat langsung dalam merger empat bank milik negara, yaitu Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi Bank Mandiri. Sejak itu, kariernya melesat.

Baca Juga: Daftar Lengkap Susunan Pengurus Danantar, Ada nama Thaksin Shinawatra yang Tengah Bermasalah di Thailand

Di Bank Mandiri, ia menduduki berbagai posisi strategis: Direktur Consumer Banking, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan, hingga Wakil Direktur Utama.

Tahun 2020, Hery dipercaya memimpin Bank Syariah Mandiri dan kemudian menjadi Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), hasil merger tiga bank syariah milik Himbara.

Selama memimpin BSI, Hery dianggap berhasil membawa bank syariah nasional ke panggung global. Pangsa pasar bank syariah meningkat, citra BSI makin kuat, dan inovasi digital berkembang pesat.

Baca Juga: Laga Timnas Indonesia Vs Bahrain di GBK Dijaga Ribuan Personel Gabungan, Barang Penonton Akan Dicek

Tantangan di BRI

Kini, Hery dihadapkan pada tugas besar di BRI, bank dengan aset jumbo dan fokus utama pada sektor UMKM. Tantangannya tak ringan: mempertahankan pertumbuhan laba, memperkuat layanan digital, dan menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

Dengan rekam jejaknya, Hery diharapkan bisa membawa BRI tetap menjadi raja di segmen UMKM, sekaligus semakin agresif di era digitalisasi perbankan. Akankah strategi Hery mengantar BRI ke level berikutnya? Waktu yang akan menjawab. ***