KONTEKS.CO.ID - Raksasa teknologi Cloudflare mengakui adanya gangguan pada sistemnya, sehingga menyebabkan blackout pada sejumlah aplikasi favorit secara global.
Cloudflare mengaku telah menemukan akar masalahnya. Mereka menuding lonjakan lalu lintas web yang tidak biasa kemungkinan menjadi penyebab masalah hari ini di banyak situs website.
"Kami melihat lonjakan lalu lintas yang tidak biasa ke salah satu layanan Cloudflare mulai pukul 11.20 pagi. Hal itu menyebabkan beberapa lalu lintas yang melewati jaringan Cloudflare mengalami kesalahan,” klaim seorang Juru Bicara Cloudflare, mengutip The Telegraph, Selasa 18 November 2025.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Bikin Geger Warga Condet Terancam Hukuman Mati
"Meskipun sebagian besar lalu lintas untuk sebagian besar layanan tetap berjalan seperti biasa, terdapat peningkatan kesalahan di beberapa layanan Cloudflare,” katanya lagi.
Tetapi mereka belum mengetahui penyebab dari lonjakan trafik tersebut.
"Kami belum mengetahui penyebab lonjakan lalu lintas yang tidak biasa ini. Kami semua siap sedia untuk memastikan semua lalu lintas dilayani tanpa kesalahan. Setelah itu, kami akan mengalihkan perhatian untuk menyelidiki penyebab lonjakan lalu lintas yang tidak biasa ini," janjinya.
Gangguan Cloudflare hari ini terjadi hanya beberapa pekan setelah masalah di Amazon memicu pemadaman internet terbesar di dunia.
Lebih dari 3.900 perusahaan terdampak oleh gangguan di Amazon Web Services dan lebih dari 16 juta orang melaporkan masalah koneksi selama pemadaman listrik pada 20 Oktober.
Kesalahan komputer di pusat data Amazon yang luas di Pantai Timur AS menyebabkan kekacauan selama pemadaman bulan lalu. Imbasnya, situs dan aplikasi seperti Lloyds Bank, HMRC, dan Snapchat tidak dapat digunakan.
Bahkan Downdetector, situs web yang banyak digunakan untuk melacak pemadaman internet telah dinonaktifkan oleh gangguan terbaru di Cloudflare. ***