digital

Sri Mulyani Kena Deepfake ‘Guru Beban Negara’, Ketahui Cara Kerja dan Bahayanya Manipulasi Video dengan AI

Rabu, 20 Agustus 2025 | 14:42 WIB
Beredar video deepfake penggalan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang guru beban negara saat memberikan kata sambutan di Konvensi Sains-Teknologi 2025 di Kota Bandung, Jabar. (Tangkapan Layar X)

KONTEKS.CO.ID – Seiring munculnya perlombaan menciptakan Artificial Intellegence atau AI di segala sektor, kini kian marak muncul konten manipulasi foto atau video.

Salah satu korbannya yang belakangan viral dan mengundang hujatan adalah deepfake guru beban negara oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Konteks membuktikan sendiri bagaimana video yang tersebar di lini masa X secara real time memperlihatkan Sri Mulyani menyebut “Guru beban negara”.

Baca Juga: Kejagung: Perkara Silfester Matutina Tak Daluwarsa

Padahal di video saat Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan kata sambutan di Konvensi Sains-Teknologi 2025 di Kota Bandung, Jabar, pada Selasa 7 Agustus 2025, tak ada pernyataan negatif itu.

Cara Kerja AI Memanipulasi Foto atau Video

Deepfake adalah teknik memanipulasi gambar atau video dengan menggunakan kecanggihan AI. Sehingga tercipta konten baru yang tampak asli dan menyakinkan orang yang menyaksikannya.

Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga (Unair), Aziz Fajar, mengatakan, deepfake merupakan salah satu aplikasi dari model AI yang sering dimafaatkan untuk mengubah piksel pada gambar.

“Dengan mengubah nilai piksel pada gambar, maka gambar hasil modifikasi akan berbeda dengan gambar aslinya,” ungkap Aziz Fajar, mengutip laman Unair, Rabu 20 Agustus 2025.

Baca Juga: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil, Polri: Tak Identik dengan Anak Lisa Mariana  

Lebih lanjut ia menyampaikan, aplikasi AI mampu menyulap tampilan wajah. Sehingga menjadi celah untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

“Deepfake dapat digunakan untuk mengubah wajah seseorang. Sehingga dapat dimungkinkan pembuatan video atau gambar hoaks. Padahal, orang yang menjadi korban tidak pernah melakukannya,” papar Aziz.

Cara Mengenali Gambar Hasil Proses Deepfake

Fenomena foto dan video palsu yang dibuat oleh kecerdasan buatan sudah menjadi kekhawatiran masyarakat, bukan hanya publik figur. Terutama bagi individu yang aktif bersosial media.

Tak jarang, korbannya menderita stres karena mendapatkan reputasi buruk di lingkungannya tinggal. Terlebih, kini masih banyak orang yang mudah dijejali informasi ‘mentah’, meski melalui sumber yang tidak kredibel.

Dosen pengampu mata kuliah Machine Learning itu menjelaskan, belakangan telah tersedia banyak aplikasi yang dapat mendeteksi deepfake.

Halaman:

Tags

Terkini