KONTEKS.CO.ID - Hari ini, Indonesia meneken kesepakatan pembelian jet tempur generasi kelima Turki, TAI KAAN, saat pembukaan Indo Defence Expo and Forum 2025.
Kontrak pengadaan alutsista ini diteken di depan Presiden Prabowo Subianto yang menbuka acara tersebut di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 11 Juni 2025.
Jet temput tersebut adalah buah dari ketegasan Pemerintah Turki yang menolak campur tangan AS. Keinginan Presiden Recep Tayyip Erdoğan memiliki pesawat tempur canggih Lockheed Martin, F-35, dibatalkan Presiden Joe Biden.
Baca Juga: Dugaan Jual Beli 'Kursi' SPMB 2025 di Bandung, Orang Tua Siswa Diminta Hingga Rp8 Juta
Turki bisa mengakuisisi F-25 AS dengan syarat melepas pembelian pertahanan udara Rusia S-400 yang sudah dibelinya dari Rusia.
Erdogan bergeming. Kemudian membangun program pembangunan jet tempur generasi kelima yang sebanding dengan pesawat siluman F-35.
Sejarah Pengembangan TAI KAAN Turki
TAI KAAN buatan Turki juga dikenal sebagai TF atau MMU dengan cepat muncul sebagai pesaing serius F-35 AS. Khususnya dengan kemampuannya yang canggih, desain siluman, dan teknologi mutakhir yang tersemat di bodinya.
Dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) dengan kontribusi dari BAE Systems dan raksasa pertahanan seperti Roketsan dan Aselsan, KAAN dibentuk untuk menantang dominasi jet tempur generasi kelima buatan Barat. Terutama dalam hal kemampuan dan efektivitas biaya.
Baca Juga: Wacana Pengurangan Kuota Haji 2026 Hingga 50 Persen, Indonesia Negosiasi dengan Arab Saudi
Desainnya sangat berfokus pada superioritas udara, fleksibilitas multiperan, dan siluman. Serta memiliki potensi untuk membentuk kembali tidak hanya masa depan Angkatan Udara Turki, tetapi juga pasar jet tempur global.
Pengembangan jet tempur KAAN, yang awalnya dikenal sebagai TF-X (Turkish Fighter-Experimental), secara resmi dimulai pada 2011 di bawah program yang diprakarsai oleh Undersecretariat for Defense Industries (SSM) Turki.
Program TF-X diluncurkan sebagai bagian dari rencana strategis Turki untuk mengurangi ketergantungan pada pesawat militer asing. Sekaligus membangun industri pertahanan domestik kuat yang mampu menghasilkan teknologi canggih, termasuk pesawat tempur siluman generasi kelima.
Pada 2015, Turkish Aerospace Industries dianugerahi kontrak untuk mengembangkan pesawat tempur tersebut. Sedangkan BAE Systems menyediakan keahlian teknis dalam desain canggih dan integrasi sistem.
Baca Juga: Gabung Liverpool, Florian Wirtz Pecahkan Rekor Transfer Liga Inggris: Rp2,5 triliun!
Tahun-tahun awal pengembangan difokuskan pada penelitian, desain konseptual, dan fase-fase awal rekayasa, termasuk pengembangan avionik, material siluman, dan sistem propulsi.
Pada 2018, program telah berkembang menjadi pembuatan prototipe yang lebih canggih, dengan rencana untuk prototipe pertama yang dijadwalkan untuk terbang pada tahun 2025.
Material penyerap radar (RAM) jet tersebut telah mengalami pengujian ekstensif, dengan laporan yang menunjukkan bahwa material tersebut memberikan kemampuan siluman yang lebih unggul dibandingkan dengan lapisan F-35.
Selain itu, pesawat tersebut telah menjalani uji terowongan angin untuk menyempurnakan aerodinamikanya dan memastikan kinerjanya pada kecepatan tinggi.
Baca Juga: Muhadjir Effendy: Penggunaan Bandara Taif Bisa Pangkas Biaya dan Masa Tinggal Jemaah Haji
Tahun 2024, KAAN berada dalam fase pembuatan prototipe, dengan Turki telah menyelesaikan uji coba darat yang sukses untuk komponen-komponen utama seperti rangka pesawat, integrasi mesin, dan avionik.
Pengujian masih berlangsung, dan evaluasi lebih lanjut diharapkan akan difokuskan pada fusi sensor, sistem tempur, dan kemampuan manuver. KAAN tetap berada di jalur yang tepat untuk melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2025, dengan rencana untuk mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2020-an.
Kemajuan berkelanjutan Turki dalam program ini memposisikan KAAN sebagai pesaing serius bagi F-35, dengan manfaat tambahan karena sepenuhnya diproduksi di dalam negeri, sehingga memberikan kemandirian dalam teknologi pertahanan.
Arab Saudi Pesan 100 Unit
Pada 15 Oktober 2024, sebuah perkembangan signifikan menggarisbawahi meningkatnya daya tarik internasional KAAN. Arab Saudi, pemain utama di Timur Tengah, menyatakan minatnya untuk memperoleh lebih dari 100 jet tempur siluman Turki.
Kesepakatan potensial ini disorot selama kunjungan Panglima Angkatan Udara Saudi Turki bin Bandar Al Saud ke Turki, di mana ia bertemu dengan pejabat senior dari Roketsan, TAI, dan Aselsan.
Selama kunjungan tersebut, pejabat Saudi diberi pengarahan mendalam tentang kemampuan KAAN, dan diskusi dimulai mengenai potensi kolaborasi strategis di bidang teknologi pesawat tempur generasi ke-5.
Ketertarikan Saudi menambah pengakuan yang berkembang terhadap KAAN sebagai alternatif yang layak untuk pesawat tempur canggih lainnya, termasuk F-35.
Spesifikasi Jet Tempur KAAN
Dalam hal kemampuan tempur, jet ini dirancang untuk menawarkan kemampuan manuver, siluman, dan integrasi sensor yang unggul.
Pesawat ini dilengkapi dengan material penyerap radar (RAM) canggih yang dilaporkan hingga 10 kali lebih efektif daripada lapisan siluman F-35, yang dapat rusak di lingkungan yang keras.
Avionik KAAN yang dibantu AI dan fusi sensor menjadikannya kandidat ideal untuk pertempuran udara-ke-udara dan serangan presisi di lingkungan yang sangat diperebutkan.
Di sinilah ia bersaing langsung dengan F-35, pesawat tempur multiperan yang digunakan untuk berbagai misi, mulai dari ISR dan EW hingga serangan mendalam.
Baca Juga: KKP Jelaskan Bahaya Tambang Nikel di Pulau Kecil di Raja Ampat, Singgung Izin di Kemenhut
Sementara F-35 unggul dalam keserbagunaan, KAAN lebih fokus pada kemampuan manuver yang unggul dan pertempuran udara-ke-udara, yang dapat menjadikannya pilihan yang lebih disukai bagi negara-negara yang mencari platform superioritas udara khusus.
Mengutip laman Army Recognition, KAAN juga dilengkapi dengan AI dan otonomi mutakhir, yang memungkinkannya beroperasi di lingkungan pertempuran yang semakin kompleks, termasuk berkoordinasi dengan drone loyal wingman.
Hal ini meningkatkan kemampuannya untuk bekerja dalam skenario dengan ancaman tinggi, di mana pilot manusia mungkin kewalahan oleh banyaknya data dan pengambilan keputusan yang diperlukan.
Sebaliknya, sementara F-35 memiliki fusi sensor canggih yang memberikan pilot kesadaran situasional yang unggul, fitur otonom KAAN menawarkan lapisan efisiensi tempur tambahan, memberikan keunggulan dalam lingkungan peralatan yang mungkin tertinggal dari pengambilan keputusan manusia tradisional.
Baca Juga: 285,1 Juta Penduduk Indonesia, Bank Dunia Catat Orang Miskin Capai 194,58 Juta Orang
Dalam hal kapasitas muatan, F-35 dapat membawa sekitar 2.000 pon amunisi di ruang senjata internalnya dan hingga 18.000 pon di ruang eksternal.
KAAN diharapkan memiliki kapasitas muatan yang sama, dengan kemampuan membawa amunisi udara-ke-udara dan udara-ke-darat, termasuk rudal buatan Turki seperti Gökdogan (rudal udara-ke-udara jarak jauh) dan Bozdogan (rudal udara-ke-udara jarak pendek).
Ruang senjata internal dan fitur silumannya memastikan bahwa ia dapat membawa amunisi ini tanpa mengorbankan profil radarnya yang rendah.
Salah satu fitur menonjol dari KAAN adalah mesinnya, yang diharapkan dapat menghasilkan daya dorong hingga 38.000 lbs, yang memungkinkan jet mencapai kecepatan Mach 1,8, lebih cepat dari kecepatan tertinggi F-35 yang mencapai Mach 1,6.
Baca Juga: Cetak Brace, Daichi Kamada Sebut Bek Timnas Indonesia Lemah: Lewati Hilgers dan Idzes!
Hal ini memberikan KAAN keunggulan dalam hal kecepatan dan kelincahan, karakteristik penting dalam pertempuran udara-ke-udara. Desain aerodinamis jet, yang dipadukan dengan avionik canggih dan material siluman, menjadikannya pesaing tangguh bagi F-35 dalam konflik di masa mendatang, terutama dalam skenario yang membutuhkan manuver cepat dan intersepsi pesawat musuh.
Kesimpulannya, jet tempur siluman yang diminati Indonesia ini muncul sebagai pesaing kuat bagi F-35. Dengan kemampuan silumannya yang canggih, sistem yang disempurnakan dengan AI, kemampuan manuver yang unggul, dan meningkatnya minat internasional, KAAN dapat membentuk kembali lanskap pesawat tempur global.
Saat Turki terus menyempurnakan dan menguji KAAN, Turki memposisikan dirinya tidak hanya sebagai pesaing bagi pesawat tempur AS seperti F-35 tetapi juga sebagai pemain kunci di pasar ekspor pertahanan global, yang siap menyaingi pemain mapan di industri ini. ***