digital

Spotify Dikecam Usai Puluhan Podcast Ilegal Promosikan Penjualan Obat Tanpa Resep

Selasa, 20 Mei 2025 | 07:45 WIB
Platform Spotify. (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Platform streaming audio Spotify menjadi sorotan tajam setelah penyelidikan CNN menemukan puluhan podcast palsu yang mempromosikan penjualan obat resep tanpa izin resmi.

Temuan ini memicu kekhawatiran terkait lemahnya sistem moderasi konten di platform asal Swedia tersebut.

Dalam laporan yang dirilis akhir pekan lalu, CNN mengidentifikasi sedikitnya 26 podcast di Spotify yang secara terang-terangan mengiklankan penjualan obat-obatan seperti Adderall, Xanax, Oxycodone, dan Hydrocodone tanpa memerlukan resep dokter.

Podcast-podcast tersebut memanfaatkan teknologi suara buatan (text-to-speech) dan menyisipkan tautan ke situs yang diduga merupakan apotek daring ilegal.

Baca Juga: Lisa Mariana Kecewa, Ridwan Kamil Tak Hadir di Sidang Perdana: Tuntut Hak Identitas Anak

Menanggapi laporan tersebut, Spotify menghapus seluruh podcast yang telah dilaporkan CNN.

“Kami secara aktif bekerja untuk mendeteksi dan menghapus konten yang melanggar aturan kami,” ujar juru bicara Spotify dalam keterangan resminya, Senin, 20 Mei 2025.

Meski demikian, CNN menyatakan masih menemukan konten serupa di platform tersebut hingga keesokan harinya.

Beberapa podcast yang dihapus sebelumnya juga muncul kembali dengan nama berbeda, mengindikasikan lemahnya deteksi otomatis dan lambannya penindakan.

Fenomena ini menambah tekanan terhadap Spotify yang sebelumnya telah dikritik karena membiarkan konten bermuatan hoaks dan informasi kesehatan yang menyesatkan beredar luas.

Pada 2022 lalu, platform ini menuai protes setelah podcast “The Joe Rogan Experience” dituding menyebarkan klaim keliru soal vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ketua Pemuda Pancasila Blora Ditangkap, Terlibat Penipuan Rp333 Juta Modus Suplai Solar Industri

Konten promosi obat ilegal ini dinilai melanggar hukum di banyak yurisdiksi, termasuk Amerika Serikat, yang mewajibkan resep dokter untuk pembelian obat-obatan tertentu.

Dalam beberapa kasus, konten bahkan menyebutkan bahwa pengiriman dilakukan “tanpa perlu resep” dan menawarkan diskon untuk pembeli daring.

Halaman:

Tags

Terkini