KONTEKS.CO.ID - Saat pengguna Twitter resah dengan regulasi grasa-grusu yang diambil Elon Musk, banyak pemilik akun yang beralih ke Mastodon. Apa itu Mastodon?
Mastodon adalah platform alternatif Twitter open source. Sejak 27 Oktober, ketika CEO SpaceX dan Tesla resmi mengambil-alih Twitter, Mastodon telah memperoleh hampir 500.000 pengguna baru, yang secara efektif menggandakan basis penggunanya.
Jika Anda seorang pengguna Twitter yang suka menggunakan fungsi dasar seperti DM pribadi, tweet kutipan, dan orientasi yang ramah pengguna, Mastodon mungkin bukan untuk Anda. Tetapi jika Anda ingin mencoba sesuatu yang baru di internet sosial, mengapa tidak mencoba Mastodon? Terpenting, tak ada Elon Musk di sana!
Apa Itu Mastodon?
Mastodon didirikan pada 2016 oleh pengembang perangkat lunak Jerman, Eugen Rochko. Tidak seperti Twitter, Facebook, Reddit, atau situs media sosial populer lainnya, Mastodon adalah organisasi nirlaba, yang berarti bahwa, idealnya, tujuannya adalah untuk menguntungkan publik, bukan pemegang saham.
“Tidak seperti lima tahun terakhir saya menjalankan operasi Mastodon sebagai pemilik tunggal, di mana pendapatan Mastodon adalah pendapatan pribadi saya (dikurangi semua pengeluaran), saya sekarang menjadi karyawan dengan upah tetap,” tulis Rochko dalam posting blog tahun lalu, disitat situs Tech Crunch, Jumat, 18 November 2022.
“Penghasilan pribadi saya akan lebih rendah, tetapi saya bersedia menempuh rute ini karena saya ingin Mastodon memiliki lebih banyak sumber daya untuk hal-hal seperti mempekerjakan pengembang tambahan, desainer UX, mengembangkan aplikasi resmi, dan sebagainya, dan saya ingin ada batasan yang jelas. Antara penggalangan dana untuk tujuan itu dan pendapatan pribadi saya," paparnya.
Mastodon mungkin terlihat seperti tiruan Twitter pada pandangan pertama. Tetapi sistem yang mendasari di balik platform microblogging jauh lebih kompleks.
