Hal senada disampaikan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Dirinya akan terus berkomitmen melanjutkan kegiatan Habibie Prize di tahun mendatang.
“Kami berkomitmen melanjutkan legasi (warisan) dari Bapak BJ Habibie khususnya terkait Habibie Award yang sekarang menjadi Habibie Prize,” sebutnya.
Upaya ini bukan sekadar melanjutkan legasi dari BJ Habibie, melainkan lebih kepada menjaga spirit dan inspirasi yang dibawa oleh Presiden RI ke-3. Tahun depan penyelenggaraan secara penuh dilakukan oleh BRIN dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Yayasan SDM Iptek dengan tujuan untuk menjaga independensi penilaian dalam menentukan peraih penghargaan Habibie Prize.
“Meskipun penyelenggaraan Habibie Prize diselenggarakan oleh BRIN, namun dipastikan BRIN tidak ikut campur dalam penilaian, dan independensi tetap terjaga,” janjinya.
Adapun kriteria dalam pemberian Habibie Prize meliputi aspek kapasitas SDM, aspek pengelolaan karya, invensi, dan/atau inovasi. Selanjutnya aspek jejaring dan kolaborasi iptek, dan outcome serta impact.
Sedangkan tahapannya meliputi tujuh hal yakni pengumuman dan sosialisasi, pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi substansi berdasarkan bidang keilmuan yang ditentukan, pleno penetapan penerima Habibie Prize oleh dewan juri, dan penetapan penerima Habibie Prize.
Handoko bertekad, penyelenggaraan Habibie Prize di masa yang akan datang akan semakin diperkuat. “Penyelenggaraan Habibie Prize akan terus diselenggarakan dan Insha Allah akan diperkuat tergantung masukan dari Bapak/Ibu di Yayasan SDM Iptek dan para dewan juri,” lanjutnya.
Dia menegaskan, penerima penghargaan Habibie Prize tahun ini diberikan untuk empat bidang dari lima bidang yang menjadi ketentuan sesuai hasil penjurian.